Penulis: Gandung Kardiyono| Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas dan persatuan, utamanya di tengah dinamika politik.
Pesan tersebut disampaikan dalam acara Sarasehan Pemantapan Etika dan Budaya Politik bertema “Penguatan Etika dan Budaya Politik dalam Menjaga Kondusivitas dan Persatuan di Daerah” di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Rabu (12/11/2025) malam.
Acara tersebut menghadirkan narasumber akademisi Universitas Airlangga, Dr. Suko Widodo, Drs., M.Si, serta diikuti para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
Wali Kota Mojokerto menegaskan bahwa politik harus dijalankan dengan menjunjung tinggi etika dan semangat persatuan.
“Kita memang punya hak untuk berpolitik, tetapi jangan sampai mengancam kondusifitas dan persatuan yang ada. Hidup damai berdampingan dalam kebhinekaan jauh lebih penting,” pesannya.
Menurutnya perbedaan pandangan politik merupakan hal wajar dalam demokrasi. Namun setelah kontestasi politik usai, seluruh warga harus kembali bersatu membangun Kota Mojokerto.
Ia juga menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap potensi perpecahan yang bisa timbul akibat penyebaran informasi yang tidak benar di era digital.
“Informasi melalui teknologi bisa menjadi ancaman jika digunakan untuk menyebarkan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Ning Ita panggilan akrab Walikota Mojokerto itu.
Ditegaskan pula bahwa penguatan etika dan budaya politik merupakan bagian dari cita kedua dalam Panca Cita Kota Mojokerto, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Dengan mengedepankan penguatan etika dan budaya berpolitik yang baik, kita sebenarnya telah berkontribusi mewujudkan cita kedua dalam Panca Cita Kota Mojokerto,” pungkasnya. **








