Menu

Mode Gelap

Uncategorized

Cerita Hari Ini: Setahun Berkuasa Amangkurat I Sudah Jalin Persahabatan dengan VOC

badge-check


					Pelabuhan Jepara penting bagi VOC Perbesar

Pelabuhan Jepara penting bagi VOC

Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, SURABAYA-Beberapa langkah kontroversial dilakukan Amangkurat I di awal-awal dia berkuasa sebagai Raja Mataram Islam.

Yang paling kontroversial tentu menjalin persahabatan dengan VOC-Belanda.

Langkah ini tentu berkebalikan dengan apa yang dilakukan ayahnya, Sultan Agung.

Raja Mataram Islam terbesar itu dua kali menyerang benteng VOC di Batavia meskipuan dua serangan itu berakhir dengan kegagalan.

Di tahun pertama berkuasa, Amangkurat I menandatangani perjanjian dengan VOC.

Perjanjian itu berisi enam pasal.

1. mengatur pengiriman utusan Belanda ke Mataram

2. kesediaan Belanda mengatur perjalanan ulama Mataram

3. pembebasan tawanan Belanda di Mataram

4. penyerahan orang-orang berutang

5. perang bersama

6. pelayaran bebas di Kepulauan Maluku.

Perjanjian ini ditandatangai pada tanggal 24 September 1646.

Perjanjian ini disambut baik oleh Belanda.

Dentuman-dentuman meriam sebagai wujud perayaan perdamaian terdengar dari loji-loji Belanda.

Oleh Amangkurat I perjanjian ini menjadi bukti bahwa VOC telah takluk dengan kekuasaan Mataram.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Pemerintah Batavia mengakui Amangkurat sebagai penguasa Mataram dan berjanji mengirimkan duta setiap tahun serta membawa hadiah yang banyak kepada pemerintahannya.

Pemberian-pemberian ini menjadi pemasukan yang besar bagi pemerintahannya tapi dia memperlakukan duta-duta Belanda yang pertama sebagai orang kelas bawah dan tidak penting.

Dia membuat mereka duduk jauh darinya, di luar pendopo.

Amangkurat I membuat mereka menunggu berjam-jam tanpa memberi perhatian kepada mereka.

Tak hanya itu, Sang Sunan juga mengkritik pemberian meraka agar membawah hadiah yang lebih baik di pemberian tahun berikutnya.

Menanggapi kritik tersebut, pemerintah di Batavia mengirimkan pesan ke Persia untuk meminta kuda-kuda terbesar dan terbaik yang dapat diperoleh untuk dibeli bagi Amangkurat.

Permintaan tersebut meningkat setiap tahunnya.

Pemerintah Batavia menanggung biaya kira-kira 60.000 gulden untuk hadiah yang diberikan pada 1652.

Sebagai balasan, VOC menerima beras dan kayu, diserahkan oleh orang-orang dari daerah pantai atas perintah Amangkurat.

Batavia membutuhkan suplai ini dan Mataram bermurah hati memberikannya meskipun pemberian ini menjadi beban berat bagi rakyatnya.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cerita Hari Ini: Menakjinggo Pria Sakti yang Dikibuli Ratu Majapahit

8 September 2025 - 13:00 WIB

Blood Moon Akan Terlihat di Seluruh Indonesia, Malam Ini

7 September 2025 - 18:44 WIB

Hantu Indonesia dengan Hantu Jepang Serupa Tapi Tak Sama

7 September 2025 - 15:55 WIB

Teknologi Phone Farm Untuk Pengaruhi Opini dan Perangkat Minimal yang Dibutuhkan

6 September 2025 - 19:56 WIB

Kita Tidak Pernah Bisa Menghitung Luas Lingkaran dengan Tepat

6 September 2025 - 07:49 WIB

Cerita Hari Ini: Di Indonesia, Aksi Protes Sudah Ada Sejak Era Majapahit

1 September 2025 - 15:28 WIB

Cerita Hari Ini: Kisah Raden Panji Dikelabui Kuntilanak Ganas Kalakunti di Hutan Keramat

26 Agustus 2025 - 11:37 WIB

Cerita Hari Ini: Sunan Bungkul, Petinggi Majapahit Penyebar Agama Islam Berumur 300 Tahun

25 Agustus 2025 - 11:43 WIB

Cerita Hari Ini: Kisah Sawunggaling Pukul Mundur 5.000 Pasukan Kompeni dan Tiga Kapal Perang

22 Agustus 2025 - 13:53 WIB

Trending di Uncategorized