Menu

Mode Gelap

News

Hacker Bashe Minta Tebusan $1 Juta, BRI Menjamin Uang dan Data Nasabah Aman

badge-check


					Pernyataan resmi BRI menjamin keamanan keuangan dan data nasabah, menghadapi ancaman ransome hacker Bashe. Tangkap laya video@MetroTV Perbesar

Pernyataan resmi BRI menjamin keamanan keuangan dan data nasabah, menghadapi ancaman ransome hacker Bashe. Tangkap laya video@MetroTV

Penulis: Hadi S. Purwanto | Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JAKARTA– Hacker kelompok Bashe meminta uang tebusan sebesar $1 juta (setara Rp 15,5 miliar) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) setelah mengklaim telah membobol data bank tersebut. Permintaan tebusan ini harus dibayar sebelum batas waktu yang ditentukan, yaitu hingga pukul 16.00 WIB pada tanggal 23 Desember 2024.

BRI telah mengeluarkan pernyataan bahwa data dan dana nasabah tetap aman, dan seluruh sistem perbankan beroperasi normal. Mereka menegaskan bahwa tidak ada serangan ransomware yang berhasil masuk ke dalam sistem mereka.

Direktur Digital dan IT BRI, Arga M Nugraha, menyatakan bahwa sistem keamanan mereka memenuhi standar internasional dan terus diperbarui untuk menghadapi berbagai ancaman. Dia menegaskan bahwa BRI tidak mengalami serangan ransomware dan bahwa seluruh sistem perbankan serta layanan transaksi berjalan normal.

Ia menyatakan bahwa data dan dana nasabah tetap aman, dan langkah-langkah proaktif telah diambil untuk melindungi informasi nasabah. Meskipun ada klaim dari Bashe mengenai pencurian data, BRI menolak anggapan bahwa data yang dipublikasikan berasal dari sistem mereka. Arga menyebutkan bahwa hasil asesmen mendalam menunjukkan tidak ada ancaman ransomware terhadap sistem internal BRI.

BRI menekankan bahwa sistem keamanan mereka memenuhi standar internasional dan terus diperbarui untuk menghadapi potensi ancaman siber. Mereka berkomitmen untuk menjaga keamanan data nasabah dan memastikan layanan perbankan tetap berfungsi dengan baik.

Secara keseluruhan, reaksi BRI menunjukkan upaya untuk meredakan kekhawatiran publik dan memastikan bahwa mereka tetap dapat dipercaya dalam hal keamanan data nasabah di tengah ancaman yang ada.

Kelompok Bashe mengklaim telah mencuri data pribadi, klien, dan keuangan dari BRI. Mereka menggunakan metode pemerasan ganda, yaitu mengenkripsi data korban dan mengancam untuk mempublikasikan informasi sensitif jika tebusan tidak dibayar

Para ahli keamanan siber meragukan keparahan serangan ini. Beberapa analisis menunjukkan bahwa data yang diungkap oleh Bashe mungkin tidak berasal dari sistem BRI, dan ada indikasi bahwa serangan ini mungkin tidak seberat yang dialami oleh lembaga lain sebelumnya

Saat ini, BRI berusaha untuk memastikan nasabah bahwa layanan mereka tetap aman dan berfungsi dengan baik, meskipun ada ancaman dari kelompok hacker. Sementara itu, batas waktu untuk pembayaran tebusan oleh Bashe akan segera berakhir, dan situasi ini terus berkembang seiring dengan penilaian lebih lanjut terhadap potensi ancaman yang ada.**

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gegara Bela Letkol Teddy, Jenderal Maruli Dikirimi Surat Terbuka, Polemik Makin Panjang

15 Maret 2025 - 04:33 WIB

Kasus Sujud dan Menggonggong, Ivan Sugainto Mengaku Sudah Minta Maaf ke Sekolah dan Orang Tua Korban

15 Maret 2025 - 00:23 WIB

Di Depan Mahasiswa HKBP Nommensen Menteri Komdigi Meutya Hafid Bicara Soal Literasi Digital dan Judol

14 Maret 2025 - 22:16 WIB

Satpol PP Tegas Cabut Tiang Listrik Fiber Optik Tidak Punya Izin di Jl Pattimura Jombang

14 Maret 2025 - 21:30 WIB

Komdigi Dukung Penuh Penegak Hukum Usut Dugaan Korupsi Proyek PDNS

14 Maret 2025 - 21:11 WIB

Mencengangkan Jumlah Video Porno Dibuat Eks Kapolres Ngada NTT, Ada yang di Bawah Umur

14 Maret 2025 - 20:46 WIB

Korban PHK Masih Dapat BPJS Selama Enam Bulan

14 Maret 2025 - 20:13 WIB

Menteri Komdigi Meutya Hafid: Indonesia Berada pada Fase Transformasi Digital yang Signifikan

14 Maret 2025 - 16:39 WIB

Maruli Bela Kenaikan Pangkat Teddy, Lha Kog Susi Pudjiastuti Ikut Komen, Netizen Auto Gaduh

14 Maret 2025 - 13:33 WIB

Trending di Headline