Menu

Mode Gelap

News

BRI Kena Hacker Bashe dan Masih Ada Ancaman Masif, Mr Bert Imbau Presiden Prabowo segera Berbuat Sesuatu untuk Indonesia

badge-check


					Pakar IT Indonesia, Mr Bert muncul kembali dan meningatkan kepada pemerintah Indonesia akan ada serangan masif lagi terhadap instagasi pemerintah dan keuangan Indonesia. Harus melakukan tindakan cepat dan hebat. instagram@realmrbert. Perbesar

Pakar IT Indonesia, Mr Bert muncul kembali dan meningatkan kepada pemerintah Indonesia akan ada serangan masif lagi terhadap instagasi pemerintah dan keuangan Indonesia. Harus melakukan tindakan cepat dan hebat. instagram@realmrbert.

Ditulis: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JAKARTA– Pada 18 Desember 2024, Bank Rakyat Indonesia (BRI) diduga menjadi korban serangan ransomware yang dilakukan oleh kelompok peretas bernama Bashe. Informasi ini pertama kali disebarkan melalui akun media sosial, termasuk @FalconFeedsio dan @H4ckManac, yang mengklaim bahwa data pribadi, klien, dan keuangan BRI telah dicuri, dengan batas waktu untuk pembayaran tebusan ditetapkan hingga 23 Desember 2024.

Meski demikian, BRI segera merespons dengan menyatakan bahwa semua sistem perbankan mereka beroperasi secara normal dan data serta dana nasabah tetap aman.
Direktur Digital dan IT BRI, Arga M. Nugraha, menegaskan bahwa nasabah dapat terus menggunakan layanan perbankan tanpa gangguan. BRI juga menekankan bahwa sistem keamanan mereka memenuhi standar internasional dan terus diperbarui untuk menghadapi potensi ancaman siber.
Pakar keamanan siber mengingatkan bahwa meskipun operasional BRI berjalan lancar, hal ini tidak selalu menjamin bahwa tidak terjadi serangan ransomware. Pihak berwenang dan BRI sendiri masih melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap situasi ini.
Hari ini, Mr Bert, seorang pakar IT Indonesia, kembali melakukan siaran dan penjelasan di instangram@realmrbert, Kamis 19 Desember 2024 –sejauh ini tulisan ini ditutunkan– unggahan Mr Bert di instagram masih bisa diakses. Karena menurut dia, unggahan ini bisa saja dipaksa take down.
Dalam penealsan secara rekaman video itu, Mr Bert menyatakan bukan hanya BRI saja, tetapi seluruh perbankan, bahkan ada 42 instansi di pemerintahan sekarang ini datanya sudah bocor. “Saya sendiri sudah pegang itu semua passwor mereka. Saya tidak mau! Jika saya buka saya khawatir akan terjadi rush.” katanya dalam siaran itu.
Mengenakan kaos hitam, Mr Bert berapi-api menegaskan: “Saya cinta kepada negeri ini Pak. Bapak Prabowo saya tidak minta jabatan apapun, tetapi Bapak sebaiknya segera berbuat sesuatu untuk bangsa ini!” katanya menegaskan.
“Saya cinta negeri ini Pak, saya cinta Negeri ini. Ini saya sampaikan untuk Indonesia.  Mengapa karena, sejak awal 2004, dirinya menguhubungi banyak instansi pemerintah dan perbankan di Indonesia,  semu cuwek dan hanya memandang sebelah mata akan adanya serangan hacker itu.
Saat ini sudah menyiarkan secara langsung bahwa akan segera ada serangan besar-besaran hacker di Indonesia. Karena dia menganggap bahwa pemegang kebijaksanaan begitu acuh dan mengindakan akan adanya ancaman bahaya di sisi operasional digital di Indonesia.

Pada tahun 2024, Indonesia mengalami sejumlah serangan siber yang signifikan, terutama yang menargetkan lembaga pemerintahan. Berikut adalah beberapa insiden utama:

  1. Serangan pada Pusat Data Nasional (PDN):
    • Pada 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang oleh ransomware yang dikenal sebagai Brain Chipper. Serangan ini mengakibatkan 282 data lembaga pemerintah terkunci, dan pelaku meminta tebusan sebesar USD 8 juta (sekitar Rp 131 miliar) untuk mengembalikan akses data tersebut.
    • Dampak dari serangan ini meluas, memengaruhi lebih dari 210 instansi pemerintah, termasuk layanan penting seperti imigrasi dan kesehatan.
  2. Jumlah Serangan Siber Secara Keseluruhan:
    • Dari Januari hingga Agustus 2024, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat sebanyak 122,79 juta serangan siber atau anomali trafik di Indonesia. Serangan ini didominasi oleh malware dan trojan.
  3. Laporan Kaspersky:
    • Pada kuartal pertama 2024, Kaspersky melaporkan hampir 6 juta ancaman siber yang berhasil diblokir, menunjukkan tren meningkatnya serangan terhadap sektor pemerintahan dan keuangan.

Dari informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tahun 2024 telah menjadi tahun yang penuh tantangan bagi keamanan siber di Indonesia, dengan banyak serangan yang menargetkan lembaga pemerintah dan infrastruktur kritis.**

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada Preman Berkedok Ormas Ganggu Usaha, Laporkan. Kapolri: Tak Ada Toleransi

15 Maret 2025 - 13:36 WIB

Gegara Bela Letkol Teddy, Jenderal Maruli Dikirimi Surat Terbuka, Polemik Makin Panjang

15 Maret 2025 - 04:33 WIB

Kasus Sujud dan Menggonggong, Ivan Sugainto Mengaku Sudah Minta Maaf ke Sekolah dan Orang Tua Korban

15 Maret 2025 - 00:23 WIB

Di Depan Mahasiswa HKBP Nommensen Menteri Komdigi Meutya Hafid Bicara Soal Literasi Digital dan Judol

14 Maret 2025 - 22:16 WIB

Satpol PP Tegas Cabut Tiang Listrik Fiber Optik Tidak Punya Izin di Jl Pattimura Jombang

14 Maret 2025 - 21:30 WIB

Komdigi Dukung Penuh Penegak Hukum Usut Dugaan Korupsi Proyek PDNS

14 Maret 2025 - 21:11 WIB

Mencengangkan Jumlah Video Porno Dibuat Eks Kapolres Ngada NTT, Ada yang di Bawah Umur

14 Maret 2025 - 20:46 WIB

Korban PHK Masih Dapat BPJS Selama Enam Bulan

14 Maret 2025 - 20:13 WIB

Menteri Komdigi Meutya Hafid: Indonesia Berada pada Fase Transformasi Digital yang Signifikan

14 Maret 2025 - 16:39 WIB

Trending di Headline