Menu

Mode Gelap

Headline

Kaesang Pegang 8 % Saham, DPRD Situbondo Ancam Pailitkan PT PMMP Belum Bayar Upah 200 Karyawan

badge-check


					Pabrik ke-8 milik PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) di Situbondo, Jawa Timur. Foto:  istimewa
Perbesar

Pabrik ke-8 milik PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) di Situbondo, Jawa Timur. Foto: istimewa

Penulis:  Saifudin    |     Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, SITUBONDO- Komisi IV DPRD Situbondo mengancam mempailitkan PT Panca Mitra Multi Perdana (PMMP) karena tidak membayar upah sekitar 200 eks karyawan. PT PMMP dinilai telah melanggar kesepakatan sebelumnya untuk melunasi pembayaran hak-hak eks karyawan tersebut, yang total tunggakannya mencapai lebih dari Rp1 miliar.

Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, Muhammad Faisol, menyatakan bahwa pihaknya sudah sepakat untuk mempailitkan PT PMMP setelah perusahaan gagal memenuhi janji pembayaran hak eks karyawan yang semestinya dibayar hingga April 2025.

Pengacara eks karyawan, Aman Al Muhtar, bahkan menuding perubahan nama perusahaan dari PT PMMP menjadi PT Landangan Makmur Situbondo (LMS) sebagai modus untuk menghindari kewajiban membayar hak-hak eks karyawan yang jumlah keseluruhannya hampir mencapai Rp10 miliar.

Sejumlah eks karyawan mengaku belum menerima hak upah, pesangon, dan BPJS Ketenagakerjaan meskipun sudah PHK atau resign dari perusahaan.

Manajer Keuangan PT PMMP menyatakan tidak mengetahui secara pasti jumlah eks karyawan yang belum dibayar haknya, walaupun tugasnya meliputi keuangan operasional termasuk upah karyawan. Eks karyawan juga menyampaikan bahwa pembayaran yang dilakukan sangat kecil dan jauh dari total kewajiban perusahaan kepada mereka.

Kaesang Pangarep memiliki saham di PT Panca Mitra Multi Perdana (PMMP). Kaesang adalah pemegang saham melalui PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat, sebuah platform akselerator UMKM yang didirikannya.
Per 30 September 2024, Kaesang memiliki sekitar 188,24 juta saham PMMP, yang setara dengan sekitar 7,27% hingga 8% dari total saham perusahaan. Investasi ini dilakukan sejak November 2021 dengan nilai sekitar Rp92,2 miliar.
Sebagai perusahaan terbuka, Kaesang tidak terlibat langsung dalam manajemen harian perusahaan, keterlibatannya ini memperkuat posisi PMMP di sektor UMKM dan membantu memperluas akses pasar perusahaan.

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan udang beku dan ekspor produk-produk udang.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1997 dan berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur, dengan fasilitas produksi utama terletak di Situbondo dan Tarakan. PMMP memiliki total kapasitas produksi sekitar 25.000 ton per tahun dan kapasitas cold storage sekitar 46.000 ton.

PMMP fokus pada pengolahan jenis udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dan udang Windu (Black Tiger). Produk yang dihasilkan meliputi udang mentah (raw shrimp), udang masak siap konsumsi (cooked shrimp), dan produk udang bernilai tambah seperti breaded shrimp, sushi ebi shrimp, nobashi shrimp (udang yang dikupas dan direntangkan), tempura udang, serta shrimp ring yang populer di Amerika Serikat sebagai kudapan.

Perusahaan memiliki 7 fasilitas produksi dan 26 cold storage, dengan pemasaran ekspor yang utama ke Amerika Serikat (70-75% penjualan), Jepang (20-25%), dan sebagian kecil ke negara lain seperti Denmark, Singapura, dan Hong Kong. PMMP merupakan salah satu eksportir udang terbesar di Indonesia dan pada 2019 menempati peringkat kedua berdasarkan volume ekspor udang.

Pemegang saham utama antara lain Soesilo Soebardjo (24,65%), Martinus Soesilo (8,5%), PT Harapan Bangsa Kita (afiliasi Kaesang Pangarep) sekitar 8%, serta masyarakat umum dan pihak lain.

Manajemen PMMP terdiri dari komisaris Suwarli, S.E., Ak, Salis Teguh Hartono, dan sejumlah direktur seperti Hirawan Tedjokoesoemo, Alin Rostanti, Patrick Djuanda, serta Suyud Kusrinto.

PMMP mengedepankan kualitas dan kesegaran udang dari petani tambak yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, Bali, Lombok, Tarakan, Sumbawa, Makassar, hingga Kendari, untuk menjamin standar produk yang konsisten.

Sumber-sumber ini mengonfirmasi profil perusahaan dari berbagai aspek seperti sejarah, kapasitas produksi, produk, pasar ekspor, serta kepemilikan saham dan manajemen. **

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada Tambahan 6.000 Janda Baru di Garut, Bupati Minta Agar Generasi Muda Turut Memikirkan

1 Desember 2025 - 10:30 WIB

Masih Bersambung, Polemik Jabatan Polri di Luar Kepolisian, MK Diminta Tegaskan

1 Desember 2025 - 08:26 WIB

75.000 Ha Hutan Batang Toru Dibatat Penyebab Banjir Bandang Sumut, WALHI Sebut Ulah Tujuh Perusahaan

1 Desember 2025 - 06:29 WIB

Aceh Tamiang Lumpuh Total, 120.000 Jiwa Terisolasi Jalan Rusak Jemabatan Putus

1 Desember 2025 - 05:37 WIB

Konflik Berakar dari Pengelolaan Tambang, KH Sarmidi Bantah Pernyataan Mahfud MD

1 Desember 2025 - 04:52 WIB

TNI AL Kerahkan KRI dan Bantuan Kemanusiaan Besar ke Sumut, Sumbar dan Aceh

30 November 2025 - 19:41 WIB

Massa dan Ketua DPRD Sumut Erni Sitorus dan Anggota di Jalanan Tanah Becek

30 November 2025 - 18:46 WIB

Rais Aam PBNU Sampaikan Segera Gelar Muktamar

30 November 2025 - 18:14 WIB

Empat Orang Sekeluarga Tewas Seketika Satu Balita Luka-luka, Akibat KA Mutiara Hantam Accord di Beji Pasuruan

30 November 2025 - 18:07 WIB

Trending di Headline