Menu

Mode Gelap

News

KPK Ungkap BI Terlibat Dugaan Korupsi Dana CSR, Triliunan Rupiah Mengalir ke Komisi XI DPR RI

badge-check


					Direktur Penyidik KPK, AsepGuntur Rahayu menyatakan pimpinan BI terlibat kasus korupsi dana CSR yang dikucurkan ke Komisi XI DPR RI, Selasa 21 Januari 2025. Instagram@ctd.insider Perbesar

Direktur Penyidik KPK, AsepGuntur Rahayu menyatakan pimpinan BI terlibat kasus korupsi dana CSR yang dikucurkan ke Komisi XI DPR RI, Selasa 21 Januari 2025. Instagram@ctd.insider

Penulis: Hadi S. Purwanto  |  Editor: Priyo Suwarno

KREDNEWS.COM, JAKARTA–  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) senilai triliunan rupiah yang diduga disalurkan kepada seluruh anggota Komisi XI DPR RI.

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa dana CSR tersebut dialirkan melalui yayasan dan penggunaannya tidak sesuai dengan tujuan awal. Diduga digunakan untuk kebutuhan kampanye Pemilu 2024

“Triliunan lah. Kalau jumlah pasnya nanti lah ya. Takutnya nanti salah,” ungkap Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, Selasa, 21 Januari 2025.

Berkaitan dengan itu, penyidik KPK telah memeriksa anggota DPR Fraksi NasDem, Satori, demikian unggah akun instagram@ctd.insider, Kamis 23 Januari 2025.

Dalam pemeriksaan pada Jumat, 27 Desember 2024 lalu, Satori mengakui menggunakan dana CSR BI untuk kegiatan sosialisasi di daerah pemilihannya (Dapil).

Ia juga menyebut bahwa seluruh anggota Komisi XI DPR RI turut menerima dana serupa untuk kegiatan di masing-masing Dapil yang dialirkan melalui yayasan.

“Programnya? Programnya kegiatan untuk sosialisasi di Dapil. Semuanya sih semua anggota Komisi XI programnya itu dapat. Bukan kita saja,” kata Satori.

Asep menegaskan bahwa KPK akan mendalami pengakuan Satori dan terus menyelidiki dugaan penyalahgunaan dana CSR BI tersebut. Ia menyebut bahwa berdasarkan data dan keterangan yang diterima, sebagian dana itu tidak digunakan sesuai peruntukannya.

Lebih lanjut, Asep menyebut bahwa penyidik telah menemukan bukti dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh Satori di Cirebon, yang merupakan daerah pemilihannya saat mencalonkan diri dalam Pemilu 2024.

“Sementara yang kita peroleh saat ini sudah ada penyimpangannya, itu yang di Cirebon. Jadi, setelah semuanya terima tapi ada yang amanah ada juga yang tidak sesuai peruntukannya,” kata Asep.

Sebagai bagian dari penyelidikan, KPK juga telah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi, termasuk Kantor BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penggeledahan tersebut meliputi ruang kerja Gubernur BI Perry Warjiyo dan dua ruangan di Departemen Komunikasi, yang berlangsung selama sekitar delapan jam.

Penyelidikan terus berlanjut untuk melacak aliran dana serta mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

China-Russia Bangun PLTN di Bulan Senilai Rp 3000 Triliun, Tanpa Kehadiran Manusia

20 Mei 2025 - 09:17 WIB

Polisi Ringkus Ayah dan Anak Tiri Warga Jombang, Mencuri Motor dan Burung di Tulungagung

20 Mei 2025 - 08:47 WIB

Seruan Moral Dewan Guru Besar FK UI kepada Menkes: Jangan Korbankan Kesehatan untuk Kepentingan Politik

20 Mei 2025 - 08:11 WIB

Polisi Ringkus Pelaku Perusakan Nisan Kuburan, Akui Perbuatannya tapi Motivasi Masih Kabur

20 Mei 2025 - 07:22 WIB

Massa Ojol Mogok 24 Jam, Titik Kumpul Driver di Bundaran Waru 20 Mei 2025

19 Mei 2025 - 22:18 WIB

100 Ribu Lebih Warga Belanda Turun ke Jalan Dukung Palestina, Hentikan Dukungan ke Israel

19 Mei 2025 - 21:46 WIB

Kombes Alfian Nurrizal Wawancari WNI Pekerja Judol di Kamboja, Sasaran Jelas Indonesia

19 Mei 2025 - 20:57 WIB

Komisi Informasi Sebut Jokowi Tidak Perlu Membuktikan Keaslian Ijazah, Kog Bisa?

19 Mei 2025 - 20:55 WIB

Mulas Setelah Minum Kopi? Ini Penyebabnya

19 Mei 2025 - 20:49 WIB

Trending di News