Menu

Mode Gelap

Headline

Duka SMPN 7 Mojokerto, Ali Kuncoro Berbela Sungkawa dan Memerintahkan Seluruh Outing Class Ditangguhkan

badge-check


					Seorang ibu-ibu merasa pusing kemudian mendapat pertolongan dari petugas PMI saat menyambut kedatangan rombongan SMPN 7 Mojokerto yang tiba dari pantai Drini, Gunung Kidul, pasca insiden tenggelam 13 siswas, Selasa malam pukul 21.00 wib, 28 Januari 2025. tangkap layar video@kabarmojokerto.id Perbesar

Seorang ibu-ibu merasa pusing kemudian mendapat pertolongan dari petugas PMI saat menyambut kedatangan rombongan SMPN 7 Mojokerto yang tiba dari pantai Drini, Gunung Kidul, pasca insiden tenggelam 13 siswas, Selasa malam pukul 21.00 wib, 28 Januari 2025. tangkap layar video@kabarmojokerto.id

Penulis: Wibisono |  Editor : Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, MOJOKERTO – Turut berla sungkawan Pj Walikota Mojokerto  M Ali Kuncoro, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tragedi yang menimpa siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Selasa malam 28 Januari 2025.

Ia mengungkapkan, “Kepada keluarga korban meninggal dunia, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Semoga keluarga tabah dan sabar dalam melewati situasi yang tidak mudah ini”.

Ali Kuncoro juga menegaskan bahwa kegiatan outing class akan dievaluasi dan meminta agar semua sekolah menghentikan kegiatan serupa untuk mencegah kejadian yang sama di masa mendatang.

Ia menambahkan, “Kami pastikan kepulangan rombongan siswa outing class SMPN 7 Kota Mojokerto sekitar 10 menit yang lalu”.

Selain itu, ia memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan untuk segera berkoordinasi dengan tim SAR dan rumah sakit di lokasi kejadian untuk penanganan lebih lanjut.

Kuncoro meminta semua sekolah untuk menangguhkan kegiatan outing class, terutama ke pantai dan gunung, mengingat kondisi cuaca yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.

“Outing class sementara kami imbau ditangguhkan terlebih dahulu,” ujarnya.

Ali Kuncoro juga menyarankan agar kegiatan outing ke depan lebih difokuskan pada tempat-tempat edukatif, seperti museum atau cagar budaya. “Kedepankan yang sifatnya edukasi,” tambahnya.

Selain itu, ia mengunjungi rumah duka untuk memberikan santunan dan menunjukkan empati kepada keluarga siswa yang menjadi korban.

Selasa malam seluruh rombongan siswa dan kepala sekolah sudah kembali ke sekolah, disambut seluruh orang tua, wali murid. Satu per satu mereka membawa pulang anknya dengan tangisan.

Rombongan siswa SMPN 7 Mojokerto akhirnya tiba di sekolah. Kedatangan siswa kelas 7 dan 8 itu oleh ratusan orang tua di depan halaman sekolah, sekitar pukul 21.00, Selasa (28/1) malam dengan pengamanan ketat. Satu per satu siswa diabsensi terlebih dahulu oleh guru.

Di tengah proses rekap jumlah, salah satu siswa sempat merasa pusing sehingga dibopong oleh tim PMI Kota Mojokerto untuk diberi pertolongan pertama.

Sebelum ditarik ke orang tua masing-masing, para siswa diajak berdoa bersama. Termasuk, mendoakan teman mereka yang dinyatakan meninggal dan kini masih dirawat di RSUP dr Sardjito.

Kronologi

Pada Senin, 27 Januari 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, rombongan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto yang terdiri dari 257 siswa kelas 7 dan 8 berangkat menuju Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, menggunakan 5 bus yang didampingi oleh 16 guru.

Rombongan tiba di Pantai Drini pada Selasa, 28 Januari 2025, sekitar pukul 04.00 WIB. Mereka dijadwalkan untuk melakukan berbagai kegiatan edukatif, termasuk belajar batik.

Sekitar pukul 07.00 WIB, saat siswa dijadwalkan sarapan di salah satu rumah makan di area pantai, 13 siswa mulai bermain di tepi pantai. Mereka terseret ombak akibat arus rip current saat bermain di area yang dalam meskipun telah diperingatkan oleh petugas SAR untuk tidak bermain di lokasi tersebut.

Dari 13 siswa yang terseret ombak, 9 siswa berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai dan tim SAR. Namun, tragisnya, 3 siswa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan satu siswa lainnya dinyatakan hilang.

Korban yang meninggal dunia adalah: Alfian Aditya Pratama, Bayhaki Fatqyansyah, Malven Yusuf Adh Dhuqa dan diinformasikan masih ada satu korban yang belum ditemukan.

Sembilan siswa yang selamat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tujuh dari mereka dirawat di RSUD Saptosari, Gunungkidul, sementara dua lainnya dirujuk ke RSUP dr Sardjito, Yogyakarta karena mengalami iritasi lambung akibat menelan air laut.

Jenazah ketiga korban yang meninggal dipulangkan ke Mojokerto pada sore hari setelah proses visum selesai.  **

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

TNI Ikut Menangani Narkoba, Clue Agar Tak Tumpang Tindih dengan Polri

16 Maret 2025 - 14:45 WIB

Para Mullah Iran Tak Akan Pernah Beruah, Tak Akan Pernah Jadi ‘Sahabat’

16 Maret 2025 - 12:35 WIB

Uang Palsu Lolos UV Asal Mojokerto, Pelaku Berasal dari Berbagai Daerah, Solusi Hindari Upal

16 Maret 2025 - 11:25 WIB

Revisi Usia Pensiun TNI: Upaya Maksimalkan Potensi Prajurit Senior

15 Maret 2025 - 22:38 WIB

Maling M-Banking Makin Megerikan, Ini Cara Menghindarinya

15 Maret 2025 - 16:44 WIB

Ada Preman Berkedok Ormas Ganggu Usaha, Laporkan. Kapolri: Tak Ada Toleransi

15 Maret 2025 - 13:36 WIB

Gegara Bela Letkol Teddy, Jenderal Maruli Dikirimi Surat Terbuka, Polemik Makin Panjang

15 Maret 2025 - 04:33 WIB

Kasus Sujud dan Menggonggong, Ivan Sugainto Mengaku Sudah Minta Maaf ke Sekolah dan Orang Tua Korban

15 Maret 2025 - 00:23 WIB

Di Depan Mahasiswa HKBP Nommensen Menteri Komdigi Meutya Hafid Bicara Soal Literasi Digital dan Judol

14 Maret 2025 - 22:16 WIB

Trending di Headline