KREDONEWS, MALANG – Dies Natalis Universitas Brawijaya (UB) ke-62 tengah berlangsung. Salah satu agendanya adalah Sidang Pleno Terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) UB telah diselenggarakan pada Minggu, 5 Januari 2025.
Meutya Viada Hafid, B.Eng.,M.IP selaku Mentri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, turut hadir pada acara tersebut. Beliau berkesempatan untuk menyampaikan orasi ilmiah terkait dengan “Ekonomi Digital: Peluang dan Tantangan Menuju Indonesia Emas”.
Dilansir dalam ub.ac.id, Meutya menyampaikan bahwa ekonomi digital Indonesia bergantung pada penguatan tiga pilar, yakni infrastruktur (kecepatan jaringan, kecepatan jaringan, infrastruktur pusat data), SDM digital, dan tata kelola. Langkah strategis yang diambil antara lain memajukan ekosistem digital nasional, memperkuat riset dan inovasi, serta mengembangkan kemitraan lintas sektor untuk memperluas adopsi teknologi.
Oleh karenanya, pada kesempatan yang sama, Meutya Hafid juga meresmikan AI Center UB, menandatangani plakat AI Center, dan menyampaikan lembar komitmen Pelatihan AI Microsoft untuk UB. Ia juga menyaksikan penyerahan komitmen Komdigi dan Microsoft dari Kepala BPSDM kepada Rektor UB.
“Dalam menghadapi revolusi digital, perlu kolaboratif kemitraan multihelix melibatkan akademisi, pemerintah, pelaku usaha, komunitas digital. Kolaborasi ini harus kita kembangkan untuk mendorong pengembangan ekonomi digital, tidak hanya di Malang tapi seluruh Indonesia. Saya bangga menjadi bagian dalam peluncuran AI Center di universitas pertama yang memiliki AI Center di Indonesia,” ungkapnya.
Kegiatan ini dirangkai dengan Deklarasi Anti Judi Online dan Pinjaman Online Ilegal oleh Rektor UB yang diserahkan kepada Menteri Komdigi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan UB kepada pemerintah dalam memerangi konten negatif yang menjatuhkan nilai secara ekonomi dan moral.