Menu

Mode Gelap

Headline

Teguh Narutomo, Pj Bupati Jombang Disomasi PT. Protelindo dan Terancam Digugat ke PTUN Terkait Penyegelan Tower BTS

badge-check


					Teguh Narutomo, Pj Bupati Jombang (ketiga dari kiri) didampingi Kasatpol PP, Thomson Tranggono (kedua dari kiri) mengepalkan tangan saat memimpin langsung penyegelan tower BTS di Jl. KH Mimbar dan Jl. Hayam Wuruk, Jombang, Jawa Timur, Selasa (24/12/2024). (Foto: KREDONEWS.COM/ Hadi S Purwanto) Perbesar

Teguh Narutomo, Pj Bupati Jombang (ketiga dari kiri) didampingi Kasatpol PP, Thomson Tranggono (kedua dari kiri) mengepalkan tangan saat memimpin langsung penyegelan tower BTS di Jl. KH Mimbar dan Jl. Hayam Wuruk, Jombang, Jawa Timur, Selasa (24/12/2024). (Foto: KREDONEWS.COM/ Hadi S Purwanto)

Penulis: Hadi S Purwanto | Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JOMBANG – Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo terancam digugat pengusaha tower BTS (Base Transceiver Station (BTS) terkait penyegelan dua tower tersebut di Jl. KH Mimbar dan Jl. Hayam Wuruk, Jombang, Jawa Timur.

Informasi yang diperoleh KREDONEWS.COM menyebutkan, dua tower yang disegel Teguh Narutomo, Selasa (14 Desember 2024 lalu adalah milik PT. Protelindo yang ternyata sudah memiliki ijin lengkap.

“Pihak Protelindo sudah melayangkan somasi kepada Pemkab Jombang, dalam hal ini Pj Bupati Jombang terkait penyegelan dua tower tersebut,” ujar yang layak dipercaya.

Dikatakan, jika Pemkab jombang, dalam hal ini Pj Bupati Jombang tidak mengindahkan somasi tersebut, terpaksa akan dilakukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

“Dua tower itu sudah memiliki ijin lengkap. Jadi bupati salah Alamat kalau menyegel tower itu,” ujar sumber SWARAJOMBANG.COM yang wanti-wanti untuk merahasiakan identitasnya.

Seperti diberitakan, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Jombang melakukan penyegelan dua lokasi Base Transceiver Station (BTS) di Jl. KH Mimbar dan Jl. Hayam Wuruk, Jelakombo, kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa, 24 Desember 2024.

Tindakan ini dilakukan sebagai upaya penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Jombang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Perda Nomor 6 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Infrastruktur Pasif Telekomunikasi.

“Saya melaksanakan kebijakan ini sebagai kepala daerah. Kita lihat nanti, perlu kesadaran semua pihak untuk menegakkan aturan,” tutur Pj Bupati Jombang, Teguh Narotomo, menjawab wartawan di kantor kabupaten.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (PUPR), diinformasikan dari 318 tower BTS di Kabupaten Jombang, 178 diantaranya belum berizin. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Jombang melakukan penyegelan sebagai tindak lanjut dari dari laporan masyarakat.

Proses penertiban tower BTS secara bertahap ini telah diinisiasi sejak akhir tahun 2023 akhir hingga akhir tahun 2024. Pemkab Jombang telah melakukan langkah-langkah secara bertahap mulai dari proses FGD, penerbitan Surat Peringatan I, penerbitan Surat Peringatan II, penerbitan Surat Peringatan III, hingga penerbitan Surat Perintah Bongkar Mandiri pada 16 November 2024.

“Pemkab Jombang telah melakukan proses FGD terkait Penyelenggaraan Infrastruktur Pasif Telekomunikasi Kabupaten Jombang di Jakarta pada 2-3 November 2023. Dilanjutkan dengan FGD terkait SLF Tower/Menara Telekomunikasi di kantor PUPR pada 22 Februari 2024,” papar Teguh Narutomo.

Tidak Merespon
Terkait somasi dari pemilik tower BTS, Pj Bupati Jombang, Teguh Narutono beberapa kali dihubungi melalui saluran WhatsApp dan telepon selular tidak merespon sekali pun.

Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) yang mendampingi Teguh Narutomo saat penyegelan mengaku belum tahu perihal somasi pemilik tower BTS.

“Maaf, saya belu tahu mas,” ujar Thomson Tranggono, Kasatpol PP kepada KREDONEWS.COM di kantornya, Senin ( 30/12/2024).

Kepala Dinas Kominfo, Endro Wahyudi saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (30/12/2024) juga mengaku tidak tahun.

“Saya belum dapat informasi mas. Coba nanti saya cek,” tuturnya, pendek.

Wor Windari, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) saat konfirmasi perihal somasi atas penyegelan tower BTS, mengatakan akan koordinasi dengan OPD terkait.

“Sy koordinasi dl sama opd terkait surat pelepasan segel. Krn surat tsb jg ditujukan kepada opd lain,” tulis Wor Windari melalui saluran WhatsApp, Senin (30/12/2024).

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Penyintas Disabilitas Tak Tampak Diakui, IRA Perkenalkan Lanyard

1 Juni 2025 - 21:13 WIB

Job Fair Dinilai Omong Kosong, Direspon oleh Wamenaker: Pecat, Sabar Ada yang Hybrid Pak

1 Juni 2025 - 20:51 WIB

Apresiasi Dedi Mulyadi terhadap Cover Tempo: Habis Mulyono, Terbitlah Mulyadi

1 Juni 2025 - 20:03 WIB

Porche Sodok Rush Hingga Terlempar ke Jalur Hijau di Tol Gempol, 7 Orang Sekeluarga Luka-luka

1 Juni 2025 - 19:10 WIB

Tiga WNI Masuk Makkah Ilegal Lewat Gurun Berasal dari Jatim, Satu Tewas

1 Juni 2025 - 19:02 WIB

Bus Pahahal Kencana Terbakar di Galis Bangkalan, Angkut Ratusan Bal Rokok

1 Juni 2025 - 18:06 WIB

17 Korban Jiwa Tambang Sirtu Cirebon, Dedi Mulyadi: Moratorium, Izin Sudah Dicabut

1 Juni 2025 - 17:44 WIB

Remaja 15 Tahun Tewas Terkena Celurit, Tawur Dua Geng Remaja di Lamongan

1 Juni 2025 - 13:19 WIB

Lebih dari 100 Jamaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi, 53 Persen Pria Lansia

1 Juni 2025 - 13:04 WIB

Trending di Headline