Menu

Mode Gelap

News

Ahli Gizi Ingin Ungkap Keresahan MBG Langsung dengan Presiden, A To Z

badge-check


					Dr dr. Tan Shot Yen M.Hum, sumber IG pribadi Perbesar

Dr dr. Tan Shot Yen M.Hum, sumber IG pribadi

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, SURABAYA- Dokter dan ahli gizi masyarakat, Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum, menyampaikan unek-uneknya kepada Presiden Prabowo Subianto melalui unggahan di Instagram pribadinya, Selasa (8/10/2025).

Ia berharap bisa berbicara langsung dengan Presiden agar kebijakan makan bergizi gratis (MBG) benar-benar berpihak pada kesehatan masyarakat, bukan hanya keputusan sepihak dari lingkaran tertentu.

“Saya pengen banget bisa bicara langsung dengan Bapak Presiden,” ujarnya. Tan menilai, Presiden tampak hanya mendengar pendapat dari kelompok tertentu dan cenderung memaksakan kebijakan.

Presiden menurutnya seperti memaksakan adanya susu dalam paket makanan. Ia menilai, masukan semacam itu berat sebelah karena tidak melibatkan ahli gizi masyarakat maupun epidemiolog.

Tan juga menyoroti pernyataan pemerintah yang menyamakan kasus keracunan makanan dengan “zero accident” dalam industri..

“Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu, adalah 0,00017%. Ini tidak membuat kita puas dengan itu, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar dan belum pernah dilakukan dalam sejarah dunia,” ungkap Prabowo, saat Munas PKS, 29 September 2025

Menurutnya, pendekatan terhadap kesehatan publik tidak bisa disamakan dengan produksi massal barang. “Pernyataan seperti itu sangat menyakitkan hati masyarakat,” tegasnya.

Ia menambahkan, selama sembilan bulan berjalan, ada kesan eksklusivitas di tubuh Badan Gizi Nasional (BGN) yang sulit menerima masukan.

Setiap kritik, katanya, dianggap sebagai serangan, bukan sebagai perbaikan. Kondisi ini membuat pelaksanaan di lapangan menjadi rumit karena BGN harus berurusan dengan lembaga lain seperti Puskesmas, BKKBN, dan Kementerian Desa.

Sebagai solusi, Tan mengusulkan agar Sekolah Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang terbukti berhasil tetap dijaga dan dijadikan contoh baik bagi daerah lain. “SPPG yang selalu menunya on track itu

kita keep. Lalu jadikan mereka semacam champion atau praktik baik,” tuturnya, sambil menegaskan bahwa moratorium sebaiknya hanya diberlakukan bagi SPPG yang bermasalah.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Komisi E dan Koalisi Difabel Jatim Genjot Revisi Perda Disabilitas

13 November 2025 - 06:55 WIB

Maria Gabriella, Siswi SMA Tangerang yang Hilang Akhirnya Ditemukan

13 November 2025 - 06:42 WIB

Mafia Rusia Memutilasi Suami Istri Miliuner Crypto Roman dan Ana Novak di Gurun Hatta

12 November 2025 - 21:48 WIB

Polisi Gresik Meringkus Ayah Kandung yang Jadikan Anak Perempuannya Budak Nafsu

12 November 2025 - 20:47 WIB

Puskesmas Pulo Lor Jombang Punya 15 Santri Binaan Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

12 November 2025 - 20:06 WIB

Sekcam Perak Jombang Bagikan Bansos kepada 94 Warga Penyandang Disabilitas Rp 200.000/Orang

12 November 2025 - 19:37 WIB

Cegah Konflik, Kesbangkpol Jombang Sosialisasikan Early Warning System dan Quick Respone

12 November 2025 - 19:17 WIB

Budi Sarwoto: Baru Seumur Jagung Tim Pembina Posyandu Jombang Masuk 8 Besar Terbaik Jawa Timur

12 November 2025 - 18:43 WIB

Penurunan Stunting, Bupati Jombang Mendapat Penghargaan Intervensi Spesifik Terbaik dari Menteri Kesehatan

12 November 2025 - 18:06 WIB

Trending di Headline