Menu

Mode Gelap

Nasional

Gunung Semeru Erupsi dengan Tinggi Letusan 1.100 Meter di Atas Puncak

badge-check


					Gunung Semeru Erupsi warga diminta waspada (Ist) Perbesar

Gunung Semeru Erupsi warga diminta waspada (Ist)

Penulis: Yoli Andi | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, LUMAJANG-Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1.100 meter di atas puncak pada Kamis (6/3/2025) pagi.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis (6/3/2025) pukul 07.06 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.100 meter di atas puncak atau 4.776 meter di atas permukaan laut,” kata Liswanto Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Pada saat laporan itu dibuat oleh petugas, erupsi masih berlangsung.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 07.20 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati lebih rendah dari sebelumnya, yakni 200 meter di atas puncak atau 3.876 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi juga masih terus berlangsung.

Berdasarkan laporan petugas, Gunung Semeru tercatat mengalami lima kali erupsi pada Kamis pagi dengan erupsi pertama terjadi pukul 01.56 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 500 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 122 detik.

Kemudian erupsi kembali terjadi pada 06.14 WIB dan 06.27 WIB dengan visual letusan tidak teramati, selanjutnya pukul 07.06 WIB dan 07.20 WIB.

Liswanto mengatakan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya, dilansir dari Antara.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kaget, KPK Telusuri Korupsi Bank BJB, Rumah Ridwan Kamil Digeledah

10 Maret 2025 - 21:35 WIB

Kereta Api Singasari Seruduk Minibus di Blitar, Satu Tewas

10 Maret 2025 - 21:19 WIB

Truk Hantam KA Kertanegara di Ngadiluwih Kediri, 3 Orang Luka

10 Maret 2025 - 16:56 WIB

Sengkarut 2 Menteri Terkait MinyakKita 750 ml, Mendag: Kasus Lama, Mentan: Proses Hukum

10 Maret 2025 - 13:18 WIB

Asyik Kang!! Karang Taruna Diusulkan Terlibat Dalam Penyerapan Gabah, Generasi Penerus Petani

10 Maret 2025 - 05:05 WIB

KPK Sebut MBG Banyak Potensi Penyimpangan, Dari Rp10 Ribu Jadi Rp8 Ribu dan Lainnya

9 Maret 2025 - 21:51 WIB

KPPU Temukan Dugaan ‘Super Normal Profit’ Penjualan LPG Non Subsidi Pertamina

9 Maret 2025 - 17:43 WIB

Perjalanan KA dari dan Tujuan Stasiun Surabaya Pasar Turi Sudah Kembali Normal

9 Maret 2025 - 17:22 WIB

Bandar Narkoba Punya Cara Baru Menarik Simpati Warga Agar Bisnis Lancar, Omset Rp524 T

9 Maret 2025 - 15:14 WIB

Trending di Headline