Menu

Mode Gelap

News

Pemerintah Segera Luncurkan Pinjaman Untuk Biaya Kuliah, Kerja Baru Cicil

badge-check


					Pemerintah Segera Luncurkan Pinjaman Untuk Biaya Kuliah, Kerja Baru Cicil Perbesar

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, JAKARTA– Pemerintah akan meluncurkan skema pinjaman pendidikan (student loan) untuk membantu mahasiswa yang kesulitan membayar kuliah.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menjelaskan bahwa cicilan hanya dibayarkan setelah penerima pinjaman bekerja dan memiliki penghasilan di atas batas tertentu, seperti Rp54 juta per tahun.

“Angsuran hanya akan dibayarkan peminjam setelah gaji per tahun melewati batas penghasilan tertentu, misalnya Rp 54 juta per tahun,” kata Stella, Selasa, 1 April 2025, dikutip dari Tempo.

Pelunasan dilakukan otomatis melalui pemotongan gaji, dan skema ini direncanakan mulai Agustus atau September 2025, melibatkan kerja sama Kementerian, perbankan, dan LPDP.

Bank akan menyalurkan pinjaman seperti kredit usaha rakyat (KUR), LPDP akan membayar bunga tetap dan premi asuransi, sedangkan Kementerian bertindak sebagai pengelola dan penjamin.

Bunga pinjaman dibayarkan LPDP di awal dan disetorkan mahasiswa bersama angsuran ke bank. Saat ini, skema tersebut hampir final dan tinggal menunggu kesepakatan antarlembaga.

Kenaikan UKT di sejumlah PTN memicu kekhawatiran dan membuat student loan menjadi perbincangan publik. Skema ini dinilai dapat membantu mahasiswa melanjutkan kuliah meski terkendala biaya. Namun, muncul kekhawatiran soal risiko utang jangka panjang, terutama jika lulusan belum bekerja atau berpenghasilan rendah.

OJK mendorong bank menawarkan pinjaman dengan bunga rendah dan sistem pembayaran yang adil, dimulai setelah mahasiswa bekerja. Ini juga sebagai alternatif legal dari maraknya pinjaman online ilegal yang diakses mahasiswa.

Meski punya potensi memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas SDM, sistem student loan di Indonesia masih baru dan belum sekuat negara lain seperti AS, Inggris, dan Australia. Tantangannya mencakup risiko gagal bayar, beban bunga, serta perlunya literasi keuangan bagi mahasiswa.

Agar berhasil, pemerintah perlu merancang skema yang adil, edukatif, dan terpantau, sembari belajar dari praktik internasional. Student loan yang terstruktur bisa menjadi solusi jangka panjang untuk pendidikan dan pembangunan nasional.****

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

KPK Menahan Ketua Kadin Kaltim Dayang Dona Tania, Kasus Suap IUP Rudy Ong

10 September 2025 - 22:30 WIB

Diduga Keracunan Makanan MBG, Siswa TKA Tlanakan Pamekasan Dibawa ke Puskesmas

10 September 2025 - 21:48 WIB

Saraswati Keponakan Presiden Prabowo Memutuskan Mundur dari DPR, Ini Alasannya

10 September 2025 - 20:59 WIB

Bali Lumpuh Dihantam Hujan Deras 2 Hari, Dilaporkan 5 Orang Tewas dan 6 Hilang!

10 September 2025 - 20:32 WIB

Bupati Terima 9 Pelajar Delegasi OSN, Warsubi: Harumkan Nama Jombang Nak!

10 September 2025 - 19:57 WIB

CSR PT Semen Indonesia di Situbondo: Renovasi Ponpes Hingga Bantu 12 Genset dan Sound System di Mangli

10 September 2025 - 19:40 WIB

Di Depan 100 Wartawan Jombang, Hadi Atmaji Buka-bukaan Soal Pendapatan dan Pajak Dewan

10 September 2025 - 18:32 WIB

Pemkab Jombang Ditunjuk Menjadi Pilot Project Perizinan Digital Tenaga Medis dan Kesehatan

10 September 2025 - 17:39 WIB

Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa: Malam Terbaik Inggris Membuat Tuchel Hadapi Dilema Seleksi

10 September 2025 - 12:39 WIB

Trending di News