Penulis: Hadi S. Purwanto | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, MINA– Setelah berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, KH. Syafi’i Misbah, seorang pengasuh pesantren Al-Hidayah Sidoarjo Jawa Timur meninggal dunia, Sabtu 7 Mei 2024, demikian laporan akun Instagram@kabarmakkah.

KH. Syafi’i Misbah Ahmad, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah di Ketegan, Tanggulangin, Sidoarjo, meninggal dunia di Makkah Al-Mukarramah pada Jumat, 6 Juni 2025 (10 Dzulhijjah 1446 H) saat menunaikan ibadah haji.
KH Syafi’i Misbah meninggal dunia di Mina setelah melaksanakan ibadah lempar jumrah aqabah dalam rangkaian ibadah haji pada Jumat, 6 Juni 2025.
Informasi ini disampaikan oleh rombongan KBIH Rohmatul Ummah dan muridnya, yang menyatakan bahwa beliau kehilangan kesadaran setelah lempar jumrah dan kemudian wafat di lokasi tersebut.
Beliau wafat setelah melaksanakan lempar jumrah aqabah di Mina, tepatnya setelah kehilangan kesadaran usai lempar jumrah, sebagaimana disampaikan oleh rombongan KBIH Rohmatul Ummah dan muridnya, Mochammad Fuad Nadjib.
KH. Syafi’i Misbah dikenal sebagai ulama visioner dengan dedikasi tinggi kepada Nahdlatul Ulama dan masyarakat Sidoarjo. Beliau juga memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan pengurus Masjid Agung Sunan Ampel melalui keluarganya.
Dengan demikian, KH. Syafi’i Misbah Ahmad meninggal dunia di Mina, Makkah, saat menjalankan ibadah haji pada tanggal 6 Juni 2025.
Sehari sebelumnya, juga dikabarkan jamaah Haji Indonesia meninggal dunia di Arafah, diketahui bernama Yanti Susilawati, berasal dari Tasikmalaya dan tergabung dalam kloter JKS 16. Semoga keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan menghadapinya.
Jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji 2025 hingga awal Juni mencapai sekitar 150 orang. Data ini merupakan akumulasi kematian sejak 3 Mei hingga 4 Juni 2025, atau hari ke-35 operasional haji tahun ini.
Mayoritas jamaah yang meninggal adalah laki-laki (62 persen) dan didominasi oleh usia lanjut di atas 64 tahun (54 persen), demikian nu.or.id, 5 Mei 2025 mewartakan.
Embarkasi dengan jumlah kematian terbanyak adalah Embarkasi Surabaya (SUB) dengan 27 orang, diikuti Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 19 orang, dan Embarkasi Ujung Pandang (UPG) sebanyak 18 orang. **