Menu

Mode Gelap

News

Telan Anggaran Rp 59,6 Miliar, Plengsengan Gude BBWS di Jombang Ambrol 20 Meter

badge-check


					Plengsengan sekunder Gude milik BBWs Brantas, saat ini mengalami ambrol sekitar 20 meter di kawasan desa Pesantren, Kecamatan Tembelang,arah ke Gudo, Jombang. Plengsengan ini baru saja selesai dibangun akhir 2024 dengan anggaran Rp 59,6 miliar. Tangkap layar video Instagram@wargajombang Perbesar

Plengsengan sekunder Gude milik BBWs Brantas, saat ini mengalami ambrol sekitar 20 meter di kawasan desa Pesantren, Kecamatan Tembelang,arah ke Gudo, Jombang. Plengsengan ini baru saja selesai dibangun akhir 2024 dengan anggaran Rp 59,6 miliar. Tangkap layar video Instagram@wargajombang

Penulis: Wibisono   |   Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JOMBANG- Plengsengan sekunder Gude milik BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas mengalami ambrol lagi, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna jalan, awal  April 2025.

Plengsengan Gude baru saja dibangun  tahun 2024, rampung awal 2025, tetapi saat sudah ambrol lagi mengalami ambrol adalah sekitar 20 meter, demikian akun Instgaram@wargajombang, mengunggah video plengsengan yang ambrol itu, Sabtu 5 April 2025.

Pembangunan proyek ini menelan anggaran sekitar Rp 59,6 miliar dan baru saja selesai dikerjakan, namun kini mengalami kerusakan yang signifikan, ambrol sekitar 20 meter, di desa Pesantren, kecamatan Tembelang, Jombang, jalur utama ke arah Gudo, Jombang.

Istilah sekuder Gude ini merujuk pada saluran sekunder yang berada di daerah Gude, yang merupakan bagian dari sistem pengelolaan sumber daya air.

Saluran sekunder ini berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran utama ke area yang lebih kecil, seperti lahan pertanian atau pemukiman. Untuk istilah “sekunder” menunjukkan bahwa saluran ini adalah bagian dari jaringan yang lebih besar, yang biasanya mencakup saluran primer dan tertier.

Kondisi plengsengan yang ambrol ini terletak di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang, dengan panjang ambrol mencapai hampir tiga meter. Kerusakan ini juga mengancam bahu jalan provinsi yang berdekatan.

Pejabat dari Dinas PU Bina Marga Jatim menyatakan kerusakan terjadi, hal tersebut bukan merupakan kewenangan mereka dan akan dilaporkan kepada pihak BBWS untuk ditindaklanjuti.

Sebelumnya, kerusakan serupa juga dilaporkan terjadi di lokasi lain yang dikelola oleh BBWS Brantas, menunjukkan adanya masalah berkelanjutan terkait kualitas konstruksi dan pemeliharaan proyek-proyek infrastruktur di daerah tersebut.

Penanggung jawab proyek plengsengan sekunder Gude milik BBWS Brantas adalah Hanif Jatmiko, kontraktor pelaksana dari PT Tiara Multi Teknik. Proyek ini merupakan bagian dari rehabilitasi jaringan irigasi yang anggaran sebesar Rp 59,6 miliar.

Hanif Jatmiko telah mengonfirmasi ada kerusakan pada proyek tersebut dan menyebutkan bahwa kerusakan disebabkan oleh faktor alam, khususnya kondisi air yang tinggi saat malam pergantian tahun. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Lantik Pengurus Baznas: Jalankan Penuh Ikhlas dan Bertanggung Jawab

14 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Petrokimia Perkenalkan Pemupukan Petro Spring, Gunakan Drone 8 Jam Rp 6 Juta

14 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Kepsek Tampar Siswa Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi 630 Pelajar Demo

14 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Prabowo Hapus PIK 2 dari Daftar Proyek Strategis Nasional, Saham Langsung Anjlok!

14 Oktober 2025 - 11:51 WIB

Ian Douglas Martin Penulis Buku Politik Jatah Preman: Isinya Bikin Merinding

14 Oktober 2025 - 10:58 WIB

Nvidia DGX Spark Superkomputer AI Operasi 1.000 Triliun/Detik, Harga Rp 67 Juta

14 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Diangkut ke Puskesmas, 38 Siswa SMPN 1 Mojolangu Tulungagung Keracunan BMG

13 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Gempa M 5.0 Kembali Guncang Sumenep, Tak Ada Korban

13 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Trending di News