KREDONEWS.COM-Memasuki cuaca ekstrem menjelang libur Natal dan Tahun Baru, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api. BMKG mencatat sejumlah titik rawan bencana di wilayah Daop 9 Jember.
Kerjasama tersebut resmi ditandatangani antara KAI Daop 9 Jember dengan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur pada Selasa siang (17/12). Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti curah hujan ekstrem, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan bencana lainnya yang berpotensi mengganggu perjalanan kereta api.

Vice President KAI Daop 9 Jember, Hengky Prasetyo, menyatakan bahwa kerjasama ini menjadi upaya serius KAI dalam memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang, terutama di tengah meningkatnya penjualan tiket kereta menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
“Kami berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau titik-titik rawan bencana, sehingga perjalanan kereta api dapat tetap berjalan dengan aman dan lancar,” ungkap Hengky.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Anung Suprayitno, mengungkapkan bahwa berdasarkan pemantauan cuaca, terdapat beberapa titik kerawanan bencana di wilayah Daop 9 Jember.
“Wilayah rawan banjir tercatat di kawasan Probolinggo dan Banyuwangi. Untuk titik rawan longsor, berada di kawasan Garahan, Pegunungan Gumitir Jember, dan Kalibaru Banyuwangi. Sementara angin kencang dan banjir rob berpotensi terjadi di sejumlah titik di Banyuwangi,” jelas Anung.
Dengan kerjasama ini, PT KAI Daop 9 Jember bersama BMKG berharap dapat meminimalisir risiko bencana hidrometeorologi yang berpotensi mengganggu aktivitas perjalanan kereta api, terutama di momen libur panjang akhir tahun ini.***