KREDONEWS.COM, JOMBANG– Warga memasang spanduk sindiran kepada pemerintah karena daerah mereka sering kebanjiran. Spanduk sindiran dipasang di Dam atau pintu air Sipon Sungai Avour perbatasan Desa Blimbing, Kesamben Kabupaten Jombang dengan desa Ngingasrembyong, Sooko, Mojokerto.
Menurut keterangan warga, spanduk dipasang oleh warga dusun Beluk Desa Jombok, Kesamben Jombang, Jumat, 13 Desember 2024, sekitar pukul 11.30 WIB, seperti diunggah akun instagram@kabaramojokerto.id and wargajombang.

Spanduk-spanduk tersebut di antaranya bertuliskan: ‘Kami mohon direvisi dan dievaluasi’, ‘Gagal perencanaan gagal pelaksanaan’, ‘Proyek -100 an M 3 tahun apakah bisa dikatakan gagal’, ‘Sedangkal sungai inikah pejabat dinas terkait mengatasi banjir’, ‘Awak dewe butuh kenyamanan atasi banjir secepat mungkin’, Kami butuh solusi bukan pencitraan diri untuk atasi banjir langganan tahunan,’.

Aksi Protes warga Dusun Beluk Desa Jombok, Kesamben Jombang protes pemerintahan minta Dam atau pintu air sipon sungai Avour di perbatasan Jombang-Mojokerto dibongkar. instagram@kabarmojokerto.id and wargajombang
Namun sekitar pukul 14.00 WIB spanduk-spanduk dari kain putih itu dicopot oleh petugas dari TNI-Polri dan warga sekitar.
Akibat hujan deras menyebabkan banjir dimana-mana, termasuk wilayah Jombang dan Mojokerto, banyak titik-tik wilayah terendam banjir. Bahkan hingga seminggu ini ada kawasan yang belum juga surut airnya. **