Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Terobosan akses internet cepat di Jepang mampu menghadirkan kecepatan 1,02 juta Gbps atau 1,02 Petabit per detik berupa kecepatan transfer data.

Capaian terbaik yang telah memecahkan rekor dunia dikembangkan oleh National Institute of Information and Communications Technology (NICT), yang secara dramatis meningkatkan kapasitas data dalam jarak jauh.
Kecepatan internet yang dilakukan terjadi akibat dukungan sistem serat optik 19-core dimana tim peneliti menggunakan multiplexing divisi panjang gelombang (WDM) yang canggih untuk mentransmisikan data di beberapa saluran cahaya secara bersamaan.
Dengan begitu tercipta transmisi jaringan yang ngebut dan pada saat bersamaan stabil. Eksperimen pemecahan rekor ini menempuh jarak 51,7 kilometer, yang menunjukkan potensi masa depan infrastruktur internet untuk mendukung AI, streaming 8K, dan lainnya.
“Tim peneliti telah menetapkan rekor dunia baru dalam komunikasi serat optik, mencapai transmisi data dengan kecepatan 1,02 petabit per detik dalam jarak 1.808 kilometer (km). Percobaan ini menggunakan serat optik 19-inti yang dirancang khusus dengan diameter selubung standar 0,125 mm, yang kompatibel dengan infrastruktur serat yang ada. Dengan produk kapasitas-jarak 1,86 exabit per detik x km – tertinggi yang pernah tercatat – demonstrasi ini menandai transmisi jarak jauh tercepat yang dicapai dalam serat optik apa pun hingga saat ini,” NICT dalam keterangan tertulis dilansir Minggu (8/6/2025).
“Sistem amplifikasi optik dikembangkan untuk mendukung serat optik baru, yang memungkinkan rekor dunia untuk transmisi berkapasitas tinggi jarak jauh. Teknologi yang baru dikembangkan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perluasan kapasitas komunikasi dan perluasan infrastruktur komunikasi optik jarak jauh di masa depan, ketika permintaan komunikasi meningkat.”
Sebelumnya, China memamerkan peluncuran jaringan internet 10G pertama di dunia yang menawarkan kecepatan unduhan hingga 10 gigabit per detik. Peluncuran ini dilakukan di Xiong’an, kota futuristik yang berlokasi sekitar 113 kilometer di barat daya Beijing.
Didukung oleh Huawei dan China Unicom, teknologi 50G-PON yang digunakan memungkinkan berbagai pengalaman baru mulai dari mengunduh film berukuran besar dalam hitungan detik hingga streaming video 8K tanpa gangguan, sebagaimana diberitakan oleh Gizmochina, Selasa (29/4/2025).
Sementara Indonesia dalam data terakhir Speedtest Global Index oleh Ookla per April 2025 menunjukkan kecepatan internet secara rerata berada di urutan ke 85 dari 104 negara dalam kategori mobile dengan angka penilaian 40,5 Mbps. Meski demikian, untuk kategori fixed broadband 34,37 Mbps, Indonesia berada diperingkat 120 atau naik tiga posisi dari 155 negara pada kategori yang sama. ***