Penulis : Jayadi | Editor : Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM-SURABAYA: Hutan selalu menyimpan misteri yang tak terungkap. Terlebih jika hutan tersebut dikenal sebagai tempat wingit atau angker. Banyak cerita horor yang beredar tentang hutan-hutan semacam ini, dan salah satu yang paling menyeramkan adalah larangan untuk memanggil nama teman saat berada di dalamnya.

Mengapa? Karena ada makhluk halus yang bisa menyerupai manusia, dan mereka akan memanfaatkan nama yang terucap untuk menipu korban mereka. Narasumber kita, Eyang Hadisumarto, seorang sesepuh yang dikenal luas sebagai ahli spiritual, menceritakan pengalaman mengerikannya tentang hal ini.
Eyang Hadisumarto duduk di beranda rumahnya yang sederhana, wajahnya terlihat serius saat ia mulai bercerita. “Dulu, ada sekelompok pemuda yang nekat masuk ke hutan larangan di daerah sini. Mereka ingin membuktikan keberanian mereka. Tapi, mereka melanggar aturan paling dasar: jangan pernah memanggil nama temanmu di tempat wingit.”
Baca juga
Viral, Laporan Polisi Ditolak, Wanita Pekalongan Peroleh Kedamaian Setelah Lapor Damkar
Cerita Hari Ini: Pemberontakan Pangeran Alit Gagal karena Rencana Bocor, Pengikutnya Dibunuh
Ia menghela napas panjang sebelum melanjutkan. “Salah satu dari mereka, namanya Budi, terpisah dari kelompoknya. Dia berteriak memanggil temannya, ‘Andi! Andi!’ Suaranya menggema di tengah hutan yang sunyi.”
Beberapa saat kemudian, dia melihat sosok Andi muncul dari balik pepohonan. Tapi, ada yang aneh. Sosok itu terlalu diam, terlalu tenang. “Budi tidak menyadari bahwa itu bukan Andi asli.” terang eyang Sumarto
Eyang Hadisumarto menatap tajam ke arah saya, seolah ingin memastikan bahwa saya benar-benar memahami betapa berbahayanya situasi ini.
“Makhluk halus yang menyerupai Andi itu adalah genderuwo. Genderuwo dikenal sebagai makhluk halus yang sangat licik. Mereka bisa menyerupai siapa saja, mulai dari wajah, tinggi badan, bahkan pakaian dan aksesori yang dikenakan.”
“Mereka bisa menjadi istri, suami, anak, atau bahkan teman dekat kita. Dan ketika mereka sudah menyerupai seseorang, mereka akan memanfaatkan nama yang terucap untuk menipu.”
Cerita Eyang Hadisumarto semakin menegangkan. “Budi, yang tidak curiga, mengikuti sosok Andi palsu itu. Mereka berjalan semakin jauh ke dalam hutan. Tiba-tiba, sosok Andi itu berhenti dan menoleh ke arah Budi. Wajahnya berubah perlahan, menjadi sangat menyeramkan. Mata besar, gigi tajam, dan kulit yang gelap seperti kayu kering. Budi terperangah, tidak bisa bergerak. Dia baru menyadari bahwa dia telah tertipu oleh genderuwo.”
Namun telambat gederuwo langsung menyekap dan memperbudaknya, hingga baru bisa ditenukan setelah 7 hari kemudian.***