Menu

Mode Gelap

Internasional

Akibat Penembakan Massal di Kashmir, Dua Negara Pemilik Nuklir Bisa Perang

badge-check


					Pasukan paramiliter India berpatroli Perbesar

Pasukan paramiliter India berpatroli

Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Dua negara bertetangga di Asia ini terancam membuat perang pecah kawasan. Mereka adalah India dan Pakistan.

Hal ini terjadi karena ketegangan yang meningkat antar kedua pemilik senjata nuklir itu, sejak Selasa. Kenyataan ini akibat tragedi penembakan di lembah Baisaran, di daerah Pahalgam di wilayah federal Himalaya, yang terletak di Jammu dan Kashmir, yang menewaskan 26 orang dan melukai 17 lainnya.

Polisi mengatakan korban tewas termasuk 25 warga negara India dan satu warga negara Nepal. Penembakan massal tersebut menjadi serangan terburuk terhadap warga sipil di India sejak penembakan Mumbai 2008.

Insiden ini juga menghancurkan ketenangan relatif di Kashmir, tempat pariwisata yang telah berkembang pesat karena pemberontakan anti-India telah memudar dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah kelompok militan yang kurang dikenal, “Perlawanan Kashmir” mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pesan media sosial.

“Ketidakpuasan karena lebih dari 85.000 orang luar telah ditempatkan di wilayah tersebut, yang memicu perubahan demografi,” tulis Reuters.

Badan keamanan India kemudian menunjuk Pakistan sebagai pihak yang bertanggung jawab. Perlawanan Kashmir, yang juga dikenal sebagai Front Perlawanan, disebut New Delhi merupakan kedok bagi organisasi militan yang berbasis di Pakistan seperti Lashkar-e-Taiba dan Hizbul Mujahideen.

Pakistan sebenarnya membantah tuduhan itu. Islamabad mengatakan bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral, politik, dan diplomatik terhadap pemberontakan di sana.

Mengutip Times of India Kamis (24/4/2025), miskalkulasi bisa terjadi di masalah ini. Meski kemungkinan relatif kecil, namun perang yang menggila menjadi perang nuklir bisa terjadi.

Ini setidaknya merujuk ke data intelijen Amerika Serikat (AS) tahun 1980 dan 1990 yang dirilis Rabu. Dalam rilis berjudul “Reaksi India ke Pembangunan Nuklir Pakistan” disebut serangan India ke fasilitas nuklir Pakistan misalnya, akan membuat terganggunya keamanan India.

“India kemungkinan akan memilih sikap wait and see sebelum menyerang di dalam Pakistan dan membuat keputusan baik itu terkait produksi senjata nuklir India atau penimbunannya,” tulis Prediksi Spesial Inteligen Nasional (SNIE), bagian dari laporan itu.

Namun, bisa saja India menyerang PLT Nuklir Karachi, yang menyebabkan kerusakan besar di sana. Ini akhirnya dibalas dengan nuklir lain oleh Pakistan.

Data yang sama juga dimuat laman nsarchive. Hal ini terkait data mata-mata AS soal skenario konflik Asia Selatan.

“Persaingan dan ketegangan yang dibahas dalam estimasi dan analisis intelijen telah menjadi tema dalam hubungan India-Pakistan sejak tahun 1970-an,” muatnya.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kota Congqing Dihantam Lebih 6.000 Kali Petir Semalam, Ratusan Pasien “Asma Akibat Badai Petir” Padati IGD

24 April 2025 - 22:03 WIB

Jepang Pamerkan Senjata Rel yang Bisa Tembak Jatuh Rudal Hipersonik China

24 April 2025 - 21:39 WIB

Vatikan Umumkan Masa Berkabung Untuk Paus Fransiskus Selama 9 Hari

24 April 2025 - 20:53 WIB

Bagi Umat Katolik di Gaza, Wafat Paus Berarti tidak ada lagi Telepon

24 April 2025 - 20:20 WIB

Hari Kamis, Puluhan Ribu Orang Padati Basilika Santo Petrus Untuk Berikan Penghormatan Terakhir Kepada Paus Fransiskus

24 April 2025 - 19:42 WIB

Istanbul Bergetar, Turki Diguncang Gempa 6.2 Magnetudo

23 April 2025 - 22:25 WIB

UEA Negara Pertama di Dunia Gunakan AI untuk Merancang dan Membuat Undang-undang

23 April 2025 - 18:27 WIB

Mantan Menlu Retno Marsudi Sambangi Kedubes Vatikan, Sampaikan Belasungkawa

23 April 2025 - 16:30 WIB

Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Satu Hari Usai Misa Paskah

23 April 2025 - 16:08 WIB

Trending di Internasional