Menu

Mode Gelap

Headline

Bupati Purbalingga: Kami Siap Memfasilitasi Novi Sukatani Kembali Menjadi Guru

badge-check


					Bupati Purbalingga H Fahmi Muhammad hanif membuat unggahan dari area Amil Magelang, saat mengikuti retret nasional kepala daerah, merespon berita band punk Sukatani. Dia menyatakan siap memfasilitasi Novi agar kembali mengandikan diri sebagai pengajar di Purbalinga. Instgaram@info Perbesar

Bupati Purbalingga H Fahmi Muhammad hanif membuat unggahan dari area Amil Magelang, saat mengikuti retret nasional kepala daerah, merespon berita band punk Sukatani. Dia menyatakan siap memfasilitasi Novi agar kembali mengandikan diri sebagai pengajar di Purbalinga. Instgaram@info

Penulis: Adi Wardhono  |  Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, PURBALINGGA–  Media sosial tengah diramaikan dengan isu vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati, yang berprofesi sebagai guru dipecat dari sebuah sekolah di Banjarnegara yang diduga akibat dampak dari klarifikasi terkait lagunya yang viral berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’.

Merespons hal tersebut, Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, saat berada di acara retreat di magelang, membuat unggahan berisi ajakan agar Noviu bersedia kembali mengabdi sebagai gurtu di wilayah Purbalingga.

Bupati menawarkan kesempatan kepada Novi yang dikenal dengan nama panggung ‘Twister Angel’, untuk mengabdi di sekolah-sekolah di Kabupaten Purbalingga.

Pernyataan Bupati Purbalingga: Berkaitan dengan isu Band Sukatani yang berasal dari Purbalingga yang sedang viral di berbagai media sosial, dan juga isu yang beredar keluarnya Mbak Novi, salah satu guru di Sekolah Dasar.

Saya Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Kabupaten Purbalingga dengan tangan terbuka siap menerima Mbak Novi.
Jika Mbak Novi berkenan untuk mengabdi di Sekolah di Kabupaten Purbalingga, InsyaAllah saya selaku Pemerintah Kabupaten Purbalingga siap memfasilitasi dan siap mensupport, demikian unggah akun instagram@infomania_, Minggu 23 Februari 2025.

Karena efek dari lagu Bayar…Bayar… Bayar! Itu menyebabkan Novi kehilangan pekerjaan sebagai guru di SDIT di Purbalinggan,s ejak 13 Januari 2025.

Lebih dari itu akhirnya Gurp Band Punk Sukatani akhirnya muncul lagi ke hadapan publik setelah sempat ‘menghilang’ usai mengunggah video permintaan maaf kepada institusi Polri terkait lagu Bayar Bayar Bayar yang viral, sekaligus mencabut lagu tersebut dari peredaran.

Kedua personel band mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan berbagai pihak beberapa hari terakhir usai viral di lagu ‘Bayar bayar bayar’.

“Kami dari Sukatani mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh semua pihak selama beberapa hari ini. Kami sangat menghargai solidaritas dari kawan-kawan sehingga membuat kami tetap kuat,” tulis mereka melalui unggahan Instagram story di akun sukatani.band, Sabtu, 22 Februari 2025.

Kronologi permasalahan yang melibatkan band Sukatani dimulai dengan perilisan lagu mereka yang berjudul “Bayar, Bayar, Bayar” pada 24 Juli 2023.

Lagu ini merupakan bagian dari album “Gelap Gempita” dan berisi kritik terhadap praktik korupsi serta pungutan liar, termasuk yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian. Lirik yang mengandung frasa “bayar polisi” membuat lagu ini viral dan memicu kontroversi di media sosiaL.

Pada 26 Januari 2025, Sukatani membawakan lagu tersebut dalam penampilan live di acara Supermusic United Day 8 di Bandung. Penampilan ini semakin memperkuat kontroversi seputar lirik lagu dan menyebabkan banyak reaksi dari publik.

Menanggapi polemik yang berkembang, pada 20 Februari 2025, Sukatani mengunggah video permintaan maaf di akun Instagram resmi mereka.

Dalam video tersebut, personel band, Muhammad Syifa Al Lufti dan Novi Citra Indriyati, meminta maaf kepada Kapolri dan institusi Polri atas lirik yang dianggap menyudutkan kepolisian.

Mereka menjelaskan bahwa kritik dalam lagu tersebut ditujukan kepada oknum polisi yang melanggar peraturan, bukan kepada institusi secara keseluruhan.

Sebagai langkah tanggung jawab, Sukatani juga menarik lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dari semua platform streaming musik dan meminta penggemar untuk menghapus lagu tersebut dari media sosial mereka. Permintaan maaf ini dilakukan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Namun, situasi semakin memanas setelah muncul laporan bahwa personel band sempat “hilang” atau dicegat saat perjalanan pulang dari Bali, menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan intimidasi. Isu ini menyoroti tantangan dalam kebebasan berekspresi di dunia musik Indonesia dan dampak dari kritik sosial melalui lirik lagu. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sego Rp2 Ribu: Cara Sederhana untuk Peduli Sesama

24 Juni 2025 - 02:01 WIB

Dokter di Blitar Gratiskan Biaya Operasi Mata Kuli Bangunan, Demi Kemanusiaan

23 Juni 2025 - 12:38 WIB

Bocah Indonesia Umur 5 Tahun Diserang Pria Bersenjata di Singapura

23 Juni 2025 - 12:20 WIB

Balon Udara Terbakar di Brasil, 21 Wisatawan Terjun Bebas 8 Orang Tewas

23 Juni 2025 - 10:31 WIB

77 Jabatan di Pemkab Jombang Masih Lowong, Bupati Warsubi: Persetujuan Kemendgari Belum Turun

23 Juni 2025 - 10:04 WIB

Bupati Warsubi Luncurkan Pantun Meriahkan Sedekah Dusun Bulak Mojokrapak

23 Juni 2025 - 09:28 WIB

Rumah Syukur HUT ke 80 RI, Warsubi: Kepedulian Luar Biasa dari Ponpes Siddhiqiyyah Jombang

23 Juni 2025 - 07:18 WIB

LIRA dan LDC Tegaskan Dukungan Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi

22 Juni 2025 - 20:25 WIB

Hampir 1.000 Kapal Alami Gangguan Sinyal GPS di Dekat Pantai Iran

22 Juni 2025 - 20:21 WIB

Trending di News