Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Elon Musk telah mendesak 227 juta pengikut media sosialnya untuk membatalkan langganan Netflix mereka, menuduh platform streaming tersebut mempromosikan apa yang ia gambarkan sebagai propaganda transgender.
Dalam kampanye perang budaya terbarunya, taipan Tesla tersebut bergabung dengan tren yang diluncurkan oleh akun media sosial konservatif Libs of TikTok yang mengutip serial animasi “Dead End: Paranormal Park” dan upaya keberagaman perusahaan Netflix sebagai alasan untuk menghentikan layanan streaming tersebut.
Pencipta acara tersebut, Hamish Steele, dituduh membuat pernyataan di media sosial tentang pembunuhan aktivis konservatif Charlie Kirk pada bulan September yang dianggap oleh kaum konservatif daring sebagai sesuatu yang tidak sopan dan menyebabkan reaksi keras.
Saham Netflix turun 2% pada hari Rabu ketika kontroversi tersebut meluas dan turun lagi sebanyak 2% pada hari Kamis di Wall Street.
“Batalkan Netflix,” tulis Musk dalam postingan hari Rabu di X, platform miliknya, mengutip postingan lain yang dibuat oleh Libs tentang TikTok.
Postingan itu membagikan tangkapan layar laporan perusahaan Netflix yang mengatakan telah meningkatkan jumlah sutradara dan aktor utama non-kulit putih dalam programnya.
Dalam unggahan selanjutnya mengenai isu tersebut, Musk menghimbau para pengikutnya untuk “Batalkan Netflix demi kesehatan anak-anak Anda.”
Steele menanggapi kontroversi tersebut dalam beberapa posting Bluesky yang telah dihapus: “Itu semua kebohongan dan fitnah!”
Musk, orang terkaya di dunia, memiliki hubungan pribadi dengan isu transgender. Putri sulungnya, Vivian Jenna Wilson , secara terbuka bertransisi pada tahun 2022 dan secara resmi mengubah nama dan identitas gendernya.
Musk mengklaim anaknya “dibunuh” oleh “virus pikiran sadar” yang ditanamkan di sekolah elit California.***