Menu

Mode Gelap

Headline

Terulang, 400 Siswa Keracunan Usai Makan MBG, Begini Upaya Pemerintah

badge-check


					Terulang, 400 Siswa Keracunan Usai Makan MBG, Begini Upaya Pemerintah Perbesar

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, TASIKMALAYA- Ratusan pelajar di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah. Sekitar 400 siswa dari jenjang TK, SD, SMP, hingga Madrasah Ibtidaiyah (MI) mengalami gejala mual, muntah, pusing, sakit perut, dan diare.

Sebanyak 25 siswa dengan gejala lebih berat mendapat perawatan di Puskesmas Rajapolah. Seorang guru juga menjadi korban dan dirawat di rumah sakit atas permintaan keluarga. Sebagian besar korban hanya mengalami gejala ringan dan telah kembali beraktivitas seperti biasa.

Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan, kini tengah melakukan penyelidikan. Mereka memeriksa dapur pengolahan MBG dan mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium. Hasil uji laboratorium masih ditunggu untuk memastikan penyebab pasti insiden ini.

Berikut beberapa kasus serupa yang terjadi di daerah lain:

Cianjur, Jawa Barat: Pada 21 April 2025, 21 siswa MAN 1 keracunan usai menyantap MBG. Gejala meliputi mual dan muntah. Diduga penyebabnya ayam basi dalam menu.

Tasikmalaya, Jawa Barat: Ratusan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan mengalami gejala keracunan seperti muntah dan diare setelah makan MBG. Kasus masih diselidiki.

Bandung, Jawa Barat: Sebanyak 342 siswa SMPN 35 dan dua guru mengalami keracunan setelah konsumsi MBG. Gejala muncul dalam rentang 30 menit hingga delapan jam setelah makan.

Karanganyar, Jawa Tengah: Kepala sekolah dan dua siswa SD Wonorejo alami diare dan sakit perut usai menyantap MBG pada 24 April 2025.

Sukoharjo, Jawa Tengah: Sebanyak 40 siswa SDN Dukuh 03 keracunan akibat ayam tepung MBG yang diduga kurang matang, Januari 2025.

Bombana, Sulawesi Tenggara: Puluhan siswa SDN 33 Kasipute muntah-muntah setelah makan MBG yang berbau amis dan diduga mengandung ayam basi.

Program MBG kini menjadi sorotan, dan pengawasan distribusi makanan di sekolah-sekolah kembali disorot untuk mencegah kejadian serupa.

Upaya Pencegahan oleh Pemerintah

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencegah keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), antara lain:

– Perketat Standar Keamanan Pangan: Menerapkan standar keamanan pangan ketat mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian makanan. Pelatihan dan sertifikasi penjamah pangan diwajibkan untuk memastikan kebersihan dan kualitas makanan.

– Kolaborasi BPOM dan Puskesmas: BPOM bekerja sama dengan puskesmas dan dinas kesehatan untuk pengawasan, pemantauan, serta mitigasi risiko keracunan. Tim Gerak Cepat (TGC) dibentuk untuk investigasi dan penanganan kejadian luar biasa (KLB) keracunan.

– Evaluasi dan SOP yang Ketat: Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat prosedur operasional dan distribusi makanan, termasuk pelaksanaan SOP yang mengatur jumlah porsi bertahap untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru agar kualitas makanan terjaga.

– Sosialisasi dan Edukasi: Melibatkan sekolah, masyarakat, dan penyelenggara dalam sosialisasi lima kunci keamanan pangan seperti menjaga kebersihan, memasak dengan benar, dan penyimpanan makanan pada suhu aman.

– Pengawasan dan Pelaporan: Sekolah dan masyarakat wajib melaporkan kejadian keracunan ke puskesmas untuk investigasi cepat dan penanganan yang tepat, serta memastikan sisa makanan dibersihkan agar tidak menjadi sumber keracunan.

– Usulan Penyediaan MBG oleh Kantin Sekolah: DPR mengusulkan agar makanan bergizi gratis disediakan oleh kantin sekolah untuk kontrol mutu yang lebih baik.

– Penanggungjawaban Biaya Pengobatan: Kepala SPPG bertanggung jawab menanggung biaya pengobatan siswa yang keracunan sebagai bagian dari evaluasi dan peningkatan kualitas layanan MBG.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Isi Laporan Menkes Kepada Prabowo Terkait Covid-19

4 Juni 2025 - 12:20 WIB

Forum Purnawirawan TNI Kirim Surat Pemakzulkan Gibran ke DPR-DPD-MPR, Begini Pendapat Analis Politik

4 Juni 2025 - 11:52 WIB

Polisi Banten Ringkus Orang Pelaku Tindak Kekerasan Seksual Siswi SD 2021-2023

4 Juni 2025 - 09:21 WIB

Wing Box Rem Blong di Purwodadi Pasuruan, Tiga Orang Korban Tewas 5 Luka-luka

4 Juni 2025 - 08:24 WIB

Dr Mark Sagar Ciptakan Baby X, Bayi Virtual untuk Simulasi Kembang Tumbuh Anak

4 Juni 2025 - 08:03 WIB

Dr. Mark Sagar, seorang pakar dalam bidang virtual humans dari University of Auckland dan CEO Soul Machines, membuat Baby X, robot manusia atau manusia robot. Foto: Yourstory.com

Eri Cahyadi Tegas: Minimarket Tanpa Jukir Resmi Akan Ditutup

3 Juni 2025 - 20:44 WIB

Drone Stinger Ukuran Setelapak Tangan Pembunuh Paling Jitu

3 Juni 2025 - 19:48 WIB

Save Raja Ampat dari Tambang Nikel, Polisi Tangkap 4 Aktivis Greepeace

3 Juni 2025 - 19:23 WIB

Kejaksaan Buru Dugaan Suap Rp 60 M Vonis Ekspor CPO Ilegal, Negara Rugi Rp 17,7 Triliun

3 Juni 2025 - 18:46 WIB

Trending di Headline