Menu

Mode Gelap

Headline

KPK Sebut MBG Banyak Potensi Penyimpangan, Dari Rp10 Ribu Jadi Rp8 Ribu dan Lainnya

badge-check


					Potensi penyimpangan tinggi FotoCr:BGN Perbesar

Potensi penyimpangan tinggi FotoCr:BGN

Penulis : Jayadi | Editor : Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM-JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima audiensi dari Badan Gizi Nasional (BGN) pada Rabu, 5 Maret 2025. Salah satu topik yang dibahas adalah permintaan pendampingan KPK dalam mengawasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menyoroti potensi penyimpangan serta menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan program ini. “Pengawasan penting dilakukan karena anggarannya luar biasa besar… Semua terpusat di BGN, tentu tidak bisa diawasi sampai ke daerah dan wilayah,” ujarnya, dikutip Sabtu (8/3/2025).

Baca juga
Bandar Narkoba Punya Cara Baru Menarik Simpati Warga Agar Bisnis Lancar, Omset Rp524

Selain itu, ia menyoroti dugaan perlakuan khusus dalam penentuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), termasuk dalam pembangunan fasilitas dan pemilihan bahan baku. Menurutnya, lokasi SPPG harus strategis agar makanan tetap layak konsumsi saat diterima oleh penerima manfaat.

Setyo juga menyoroti pemberian biskuit dalam program MBG. Berdasarkan kajian KPK, program serupa sebelumnya yang memberikan susu dan biskuit dinilai kurang efektif dalam menurunkan angka stunting karena distribusi biskuit lebih banyak dibanding susu.

Baca juga
Beragam Keluhan Terkait Mutu BBM Mulai 2022, Pertamina Master Berbantah, Keluhan Berlanjut

“Pastikan kandungan makanan betul-betul dikaji dan disesuaikan sehingga makanan yang sampai ke anak-anak dan ibu hamil benar-benar berkualitas,” katanya.

Dalam aspek anggaran, ia mengingatkan agar dana yang terpusat di BGN tidak menimbulkan penyimpangan di daerah. “Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu [yang mencair].” tegasnya.

“Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp10.000, tetapi yang diterima hanya Rp8.000. Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan.” imbuhnya

Setyo juga mendorong tata kelola keuangan yang lebih transparan, keterlibatan masyarakat, serta pemanfaatan teknologi dalam pengawasan program MBG.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Truk Hantam KA Kertanegara di Ngadiluwih Kediri, 3 Orang Luka

10 Maret 2025 - 16:56 WIB

Sengkarut 2 Menteri Terkait MinyakKita 750 ml, Mendag: Kasus Lama, Mentan: Proses Hukum

10 Maret 2025 - 13:18 WIB

Asyik Kang!! Karang Taruna Diusulkan Terlibat Dalam Penyerapan Gabah, Generasi Penerus Petani

10 Maret 2025 - 05:05 WIB

KPPU Temukan Dugaan ‘Super Normal Profit’ Penjualan LPG Non Subsidi Pertamina

9 Maret 2025 - 17:43 WIB

Perjalanan KA dari dan Tujuan Stasiun Surabaya Pasar Turi Sudah Kembali Normal

9 Maret 2025 - 17:22 WIB

Bandar Narkoba Punya Cara Baru Menarik Simpati Warga Agar Bisnis Lancar, Omset Rp524 T

9 Maret 2025 - 15:14 WIB

Awas Beli Minyak Kita, 3 Pabrik Ini Mengurangi Isinya, 700 ml dari 1 liter

9 Maret 2025 - 13:58 WIB

Daftar Harga 8 Komoditas yang Dijual Kantor Pos, Sumpah!!! Minyak Kita Dijual Murah

8 Maret 2025 - 21:16 WIB

Wabup Sidoarjo Hj Mimik Idayana Akan Bagikan Kantong Plastik Sampah ke Setiap Rumah

8 Maret 2025 - 16:38 WIB

Trending di Nasional