Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Maskapai penerbangan British Airways tengah menjadi sorotan setelah seorang pramugara laki-laki tertangkap menari dalam keadaan telanjang di toilet kelas bisnis saat penerbangan dari San Francisco ke London Heathrow. Insiden ini terjadi saat pesawat tengah mengudara di ketinggian 37.000 kaki dan dalam kondisi penuh penumpang.

Menurut The Sun, Sabtu (31/5/2025), pramugara tersebut diduga mengonsumsi narkoba selama penerbangan. Ia awalnya dijadwalkan untuk membagikan makanan kepada penumpang, namun tiba-tiba menghilang. Kru lainnya pun panik dan mulai mencarinya di seluruh area pesawat Airbus A380-800 bertingkat dua itu.
Pencarian berakhir di toilet kelas bisnis Club World, di mana manajer kru menemukan pramugara itu dalam kondisi telanjang dan sedang menari.
“Ia langsung diberikan piyama dari kabin kelas utama dan dipindahkan ke kursi di area First Class untuk diamankan hingga pesawat mendarat,” tulis The Sun.
Insiden ini tentu membuat repot kru British Airways lainnya, yang akhirnya harus bekerja tanpa jeda selama sisa penerbangan yang berlangsung lebih dari 10 jam. Setibanya di Bandara Heathrow sekitar pukul 11 siang waktu setempat, pramugara tersebut langsung diamankan polisi, dibawa dengan kursi roda, dan mendapat penanganan medis.
Sumber dari dalam maskapai menyebut, “Kami menduga dia menelan pil saat sedang bertugas. Ini benar-benar di luar nalar.”
Ia menambahkan bahwa alih-alih melayani penumpang dengan pertanyaan klasik ‘ayam atau daging sapi’, sang pramugara justru melakukan aksi tak terduga dengan melepas pakaian dan berjoget di toilet.
“Pesawat memang di ketinggian 37.000 kaki, tapi pria ini seolah terbang lebih tinggi dari itu. Ini bukan cuma berbahaya, tapi juga cara yang benar-benar gila untuk mengakhiri karier di British Airways,” ujar sumber itu kepada The Sun.
Pihak British Airways menyatakan bahwa mereka tengah melakukan penyelidikan internal dan telah menskors pramugara tersebut. Hingga kini, maskapai belum memberikan pernyataan resmi kepada media. Insiden ini menjadi pelajaran penting soal disiplin dan profesionalitas awak kabin, terutama dalam menjaga citra British Airways sebagai maskapai kelas dunia.