Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-Pejabat Iran mempertimbangkan untuk mencopot Ayatollah Ali Khamenei sebagai Pemimpin Tertinggi Iran setelah negara itu mengalami serangan udara oleh Israel dan Amerika Serikat, dua sumber yang terlibat dalam diskusi tersebut mengatakan kepada The Atlantic dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Minggu.

Rencana untuk mengganti pemimpin tertinggi tersebut direncanakan oleh sekelompok pengusaha, tokoh militer dan politik, serta kerabat dan ulama berpangkat tinggi, kata laporan tersebut.
“Kami hanya punya satu ide,” kata seorang sumber kepada The Atlantic. “Teheran sekarang penuh dengan rencana semacam itu. Mereka juga berbicara dengan orang Eropa tentang masa depan Iran. Semua orang tahu hari-hari Khamenei sudah dihitung. Bahkan jika dia tetap menjabat, dia tidak akan memiliki kekuasaan yang sebenarnya.”
The Atlantic melaporkan bahwa pejabat Iran merasakan sentimen ini bahkan sebelum serangan AS. Namun, sumber mencatat bahwa dugaan rencana tersebut bisa saja mengarah sebaliknya.
“Saya pikir peluang kita untuk berhasil menyingkirkan Khamenei kini meningkat. Namun, kita semua khawatir dan tidak yakin. Bisa jadi sebaliknya.”
Majelis Ahli Iran, yang menunjuk Pemimpin Tertinggi, harus memberikan suara untuk mencopotnya dari jabatannya, tetapi Atlantic mencatat bahwa penyelenggaraan pemungutan suara tidak mungkin dilakukan saat Teheran diserang udara.
Para pejabat mengatakan bahwa mantan Presiden Iran Hassan Rouhani sedang dipertimbangkan oleh para pejabat Iran untuk peran kunci, tetapi menekankan bahwa ia tidak terlibat dalam diskusi untuk menggantikan Khamenei.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa mereka ingin mencapai kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump, sementara yang lain berharap Republik Islam menanggapi serangan udara AS.
Sebelumnya pada hari itu, sebelum laporan Atlantic, tiga pejabat Iran lainnya mengatakan kepada New York Times secara anonim bahwa Khamenei telah memblokir semua komunikasi elektronik dan berbicara kepada komandan melalui “ajudan tepercaya” karena takut dibunuh. NYT, mengutip para pejabat, mengatakan bahwa pemimpin tertinggi itu “terkejut” oleh eselon keamanan Israel dan infiltrasinya ke Republik Islam.
NYT sebelumnya juga melaporkan bahwa Khamenei menunjuk tiga ulama senior sebagai kandidat untuk menggantikannya sebagai pemimpin tertinggi jika ia dibunuh.***