Menu

Mode Gelap

News

Mohammad Bin Salman Bertelepon ke Trump, Siapkan Investasi Rp 9.733 Triliun ke Amerika Serikat

badge-check


					Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman begitu akrab dengan Donald Trump, sebagai negara bersahabat. Instagarm@millionairessteps Perbesar

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman begitu akrab dengan Donald Trump, sebagai negara bersahabat. Instagarm@millionairessteps

Penulis: Yuven Sugiarno  |  Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, WASHINGTON- Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengumumkan rencana untuk menginvestasikan $600 miliar ke Amerika (setara dengan Rp9.733.088.415.000 (sembilan ribu tujuh ratus tiga puluh tiga triliun delapan puluh delapan juta empat ratus lima belas ribu rupiah) dalam  periode empat tahun ke depan.

Pernyataan ini disampaikan setelah percakapan teleponnya dengan Presiden AS Donald Trump, 20 Januari 2025.  Ini adalah percakapan pertama Trump dengan seorang pemimpin asing setelah pelantikannya.

Dalam pembicaraan tersebut, Putra Mahkota Mohammed bin Salman menegaskan niat kerajaan untuk memperluas investasi dan perdagangan dengan Amerika Serikat selama empat tahun ke depan

Pangeran Mohammed menegaskan niat kerajaannya untuk memperluas investasi dan perdagangan dengan AS, yang diharapkan dapat menciptakan “kemakmuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

 Dalam forum ekonomi di Davos, Trump menyarankan agar investasi tersebut ditingkatkan menjadi sekitar $1 triliun, mencerminkan hubungan yang erat antara kedua negara.

Investasi ini muncul di tengah tekanan anggaran yang dihadapi Arab Saudi akibat penurunan harga minyak global pasca-pandemi COVID-19.

Selain itu, Pangeran Mohammed juga melanjutkan proyek ambisius senilai $500 miliar untuk membangun NEOM, sebuah kota futuristik di gurun barat Arab Saudi.

Pernyataan investasi ini menunjukkan keinginan Arab Saudi untuk memperkuat hubungan bilateral dengan AS dan memanfaatkan peluang yang ada di bawah pemerintahan baru Trump.

Hal ini juga mencerminkan strategi Riyadh untuk menarik kembali perhatian dan dukungan dari Washington, mirip dengan pendekatan yang diambil pada masa pemerintahan Trump sebelumnya. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Operasi Berantas Jaya Depok Robohkan Bangunan Pos Milik PP, Diduga Tanpa IMB

20 Mei 2025 - 09:37 WIB

China-Russia Bangun PLTN di Bulan Senilai Rp 3000 Triliun, Tanpa Kehadiran Manusia

20 Mei 2025 - 09:17 WIB

Polisi Ringkus Ayah dan Anak Tiri Warga Jombang, Mencuri Motor dan Burung di Tulungagung

20 Mei 2025 - 08:47 WIB

Seruan Moral Dewan Guru Besar FK UI kepada Menkes: Jangan Korbankan Kesehatan untuk Kepentingan Politik

20 Mei 2025 - 08:11 WIB

Polisi Ringkus Pelaku Perusakan Nisan Kuburan, Akui Perbuatannya tapi Motivasi Masih Kabur

20 Mei 2025 - 07:22 WIB

Massa Ojol Mogok 24 Jam, Titik Kumpul Driver di Bundaran Waru 20 Mei 2025

19 Mei 2025 - 22:18 WIB

100 Ribu Lebih Warga Belanda Turun ke Jalan Dukung Palestina, Hentikan Dukungan ke Israel

19 Mei 2025 - 21:46 WIB

Kombes Alfian Nurrizal Wawancari WNI Pekerja Judol di Kamboja, Sasaran Jelas Indonesia

19 Mei 2025 - 20:57 WIB

Komisi Informasi Sebut Jokowi Tidak Perlu Membuktikan Keaslian Ijazah, Kog Bisa?

19 Mei 2025 - 20:55 WIB

Trending di Headline