Menu

Mode Gelap

Headline

Makin Mengerikan Teknologi AI: Suara dan Gambar Bisa Berubah Seketika Semakin Nyata

badge-check


					Mr Bert, seorang aktivis pemakai AI mengunggah aplikasi Hugging Face, yang mampu mengubah wajah dan suara dalam waktu seketika. Efek perubahan ini akan semakin memberi jalan lapang dalam hoak dan penipuan di dunia maya. Foto: Tangkap layar video Instagram@realmrbert Perbesar

Mr Bert, seorang aktivis pemakai AI mengunggah aplikasi Hugging Face, yang mampu mengubah wajah dan suara dalam waktu seketika. Efek perubahan ini akan semakin memberi jalan lapang dalam hoak dan penipuan di dunia maya. Foto: Tangkap layar video Instagram@realmrbert

Penulis: Jacobus E. Lato    |    Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, AMERIKA- Sudah dirilis berbagai aplikasi pengubah wajah (face swap) berbasis AI yang  memungkinkan pengguna untuk mengubah atau menukar wajah dalam foto atau video secara realistis dan mudah.

Contohnya adalah aplikasi seperti Hugging Face, RemakeFace, dan FaceApp yang menggunakan teknologi AI canggih untuk pengeditan wajah dan suara dalam waktu real, dengan hasil yang sangat fotorealistik dan tanpa watermark.

Namun, aplikasi semacam ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait potensi bahaya, seperti risiko penyalahgunaan untuk manipulasi wajah yang berbahaya, pencurian identitas, atau penyebaran konten palsu yang dapat mengancam privasi dan keamanan pribadi.

Teknologi face swap pada aplikasi pengubah wajah (APK) bekerja dengan menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mendalam (deep learning) untuk mendeteksi dan menukar wajah dalam foto atau video secara realistis. Berikut adalah cara kerjanya secara umum:

  1. Deteksi Wajah: Aplikasi pertama-tama menggunakan teknologi deteksi wajah untuk mengidentifikasi posisi, bentuk, dan fitur unik pada wajah dalam foto atau video. Ini melibatkan pengenalan titik-titik kunci pada wajah yang merepresentasikan mata, hidung, mulut, dan lainnya.

  2. Penyandian Wajah (Encoding): Setelah wajah terdeteksi, wajah tersebut diubah menjadi kode numerik unik yang merepresentasikan fitur wajah secara matematis. Kode ini seperti sidik jari digital wajah.

  3. Penukaran Wajah: Kode wajah dari satu gambar atau video kemudian digantikan dengan kode wajah dari gambar lain. Aplikasi menggabungkan wajah baru tersebut ke dalam foto atau video target dengan menyesuaikan posisi, bentuk, dan ekspresi agar terlihat natural.

  4. Penyempurnaan Visual: Aplikasi melakukan penyempurnaan visual untuk memperhalus perpindahan wajah, termasuk penyesuaian warna kulit, pencahayaan, dan tekstur agar hasil akhir tampak realistis dan tidak ada perbedaan mencolok antara wajah asli dan wajah yang di-swap.

Aplikasi seperti FaceApp, Reface, dan Doublicat menggunakan teknologi ini, dengan beberapa yang memanfaatkan generative adversarial networks (GAN) untuk menghasilkan hasil face swap yang lebih realistis dan dalam video.

Dengan cara kerja ini, pengguna bisa dengan mudah mengunggah foto wajah mereka dan menukarnya dengan wajah lain di foto atau video, menghasilkan konten yang tampak sangat nyata dan menarik secara visual.

Teknologi face swap pada aplikasi pengubah wajah bekerja dengan deteksi dan pemetaan fitur wajah menggunakan algoritma AI dan deep learning. Pertama, aplikasi mendeteksi wajah dan titik-titik kunci unik di wajah (mata, hidung, mulut).

Selanjutnya, wajah diubah menjadi kode numerik (encoding) yang mewakili fitur tersebut. Kode wajah ini kemudian digantikan dengan wajah target, sambil menyesuaikan posisi, ekspresi, warna kulit, dan pencahayaan agar hasilnya terlihat natural dan realistis.

Beberapa aplikasi memakai teknologi generative adversarial networks (GAN) agar face swap pada foto dan video tampak lebih meyakinkan.

Berikut poin-poin penting terkait fenomena ini:

  • Beberapa aplikasi pengubah wajah dengan AI yang baru dirilis pada 2025, termasuk RemakeFace dan FaceApp, mendapat popularitas besar dengan jutaan unduhan dan ulasan positif terkait kemudahan dan hasil editing yang realistis.

  • Fitur-fitur utama meliputi tukar wajah satu per satu atau grup, pengaturan posisi wajah, filter efek wajah, dan banyak lagi. Beberapa aplikasi menyediakan versi gratis dengan fitur lengkap tanpa watermark.

Risiko dan Bahaya

  • Aplikasi pengubah wajah ini dapat digunakan untuk manipulasi video (deepfake) yang sangat realistis, berpotensi digunakan untuk menyebarkan konten palsu, hoaks, atau melakukan penipuan identitas.

  • Bahaya lainnya termasuk potensi pelanggaran privasi, karena banyak aplikasi pengubah wajah mengakses dan menyimpan data wajah pengguna.

  • Hal ini menimbulkan kekhawatiran keamanan digital dan etika dalam penggunaan teknologi tersebut.

Secara keseluruhan, meskipun teknologi pengubah wajah berbasis AI sangat mengesankan dan menyenangkan untuk digunakan, pengguna harus waspada terhadap potensi penyalahgunaan serta memperhatikan keamanan dan privasi data mereka saat menggunakan aplikasi semacam ini. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tolak Enam Atlet Senam, Israel Gugat Indonesia ke Peradilan CAS di Swiss

13 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Diangkut ke Puskesmas, 38 Siswa SMPN 1 Mojolangu Tulungagung Keracunan BMG

13 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Gempa M 5.0 Kembali Guncang Sumenep, Tak Ada Korban

13 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Hasil Evaluasi BUMD 2024 Jombang: Perumda Panglungan Kurang Sehat

13 Oktober 2025 - 18:06 WIB

Pertemuan Ilmiah ke-13 IDAI di Malang: Memanfaatkan AI untuk Kesehatan Anak

13 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Akhir Dukungan Windows 10, Ini Opsi yang Tersedia

13 Oktober 2025 - 15:38 WIB

Microsoft Mulai Besok Tak Lagi Dukung Windows 10, Bisakah Tetap Dioperasikan?

13 Oktober 2025 - 14:58 WIB

LP2K: MBG Sebenarnya Tak Gratis, Jadi Ada Sejumlah Konsekuensi

13 Oktober 2025 - 11:43 WIB

4 Pemuda Karang Taruna Simolawang Surabaya Tenggelam di Pantai Modangan

12 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Trending di Headline