Menu

Mode Gelap

Headline

Los Angeles Ricuh Besar Setelah Razia Imigran, 1 WNI Ditahan

badge-check


					Los Angeles Ricuh Besar Setelah Razia Imigran, 1 WNI Ditahan Perbesar

 

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, LOS ANGELES-Kerusuhan di Los Angeles secara signifikan memperburuk situasi keamanan kota. Protes yang dipicu oleh operasi penggerebekan imigrasi oleh ICE berubah menjadi bentrokan dengan aparat keamanan yang menggunakan gas air mata, granat kejut, dan peluru karet untuk membubarkan massa. Demonstran membakar kendaraan dan memblokir jalan, sehingga menimbulkan kekacauan di beberapa wilayah seperti Paramount dan Compton.

ICE adalah singkatan dari U.S. Immigration and Customs Enforcement, yaitu badan penegakan hukum federal di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat yang bertugas menegakkan hukum terkait imigrasi ilegal, pelanggaran bea cukai, dan kejahatan lintas batas lainnya

Pemerintah federal merespons dengan mengerahkan sekitar 2.000 pasukan Garda Nasional dan 700 Marinir ke Los Angeles, langkah yang kontroversial karena dilakukan tanpa persetujuan gubernur negara bagian California. Pengerahan pasukan ini menimbulkan ketegangan lebih lanjut, dengan para pejabat negara bagian mengkritik tindakan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan dan memperkeruh situasi.

Komunitas imigran merasa terancam dan terpojok, sementara pejabat lokal dan nasional menilai kebijakan keras ini menimbulkan ketakutan dan perpecahan sosial. Wali Kota Los Angeles dan Gubernur California menyatakan bahwa tindakan pemerintah pusat memperburuk kondisi keamanan dan ketegangan di masyarakat.

Singkatnya, kerusuhan menyebabkan eskalasi kekerasan dan ketegangan sosial, memicu pengerahan pasukan militer, serta menimbulkan konflik antara pemerintah federal dan negara bagian yang memperumit upaya pemulihan keamanan di Los Angeles.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles merespons kerusuhan dengan mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan waspada terhadap aktivitas penggerebekan oleh ICE. KJRI Los Angeles juga meminta WNI selalu membawa identitas resmi seperti paspor atau Real ID dan menyediakan hotline bantuan 24 jam bagi WNI yang membutuhkan bantuan selama situasi kerusuhan dan operasi imigrasi berlangsung.

Selain itu, KJRI masih mendalami kasus satu WNI yang ditahan oleh badan imigrasi AS terkait operasi tersebut, memastikan informasi dan memberikan perlindungan konsuler yang diperlukan. Intinya, KBRI dan KJRI menekankan kesiapsiagaan dan perlindungan maksimal bagi WNI di tengah kondisi keamanan yang masih rawan di beberapa wilayah Los Angeles.

Peristiwa ini berawal dari penggerebekan imigrasi oleh ICE di Los Angeles dilakukan sebagai bagian dari kebijakan keras Presiden Donald Trump untuk menindak imigran ilegal.

Operasi ini menargetkan terutama imigran ilegal di wilayah dengan populasi Latin yang tinggi, seperti distrik Westlake, Paramount, dan Garment District, termasuk tempat kerja seperti toko bangunan dan Home Depot. ICE menangkap lebih dari 100 orang yang diduga melanggar aturan imigrasi, termasuk beberapa dengan catatan kriminal. Dua warga negara Indonesia juga ditahan karena status izin tinggal ilegal dan catatan pelanggaran narkotika. Penggerebekan ini memicu protes besar-besaran dan kerusuhan di kota tersebut.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kenali Kebutuhan Belajar Anak Berdasarkan Usia, Jangan Ngasal Ngajari Coding

11 Juni 2025 - 16:49 WIB

Awalnya Antusias, Kini Minat Mobil Listrik Anjlok di AS, Berikut Alasannya

11 Juni 2025 - 12:38 WIB

Pemdes Tegaldowo Blokir Jalan, PT Semen Gresik Rembang Berhenti Produksi Rumahkan 478 Karyawan

11 Juni 2025 - 08:35 WIB

Presiden Prabowo Cabut 4 Izin Tambang Nikel di Raja Ampat, Green Peace: Kita Menang!

10 Juni 2025 - 20:16 WIB

Bantahan Nadiem Makarim Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook

10 Juni 2025 - 15:46 WIB

Trump Larang Warga dari 12 Negara Masuk AS, Termasuk Yaman

10 Juni 2025 - 14:50 WIB

Tambang Nikel PT Kawei Sjehatera Mining di Raja Ampat, Ada Nama Freddy Number dan Aguan

10 Juni 2025 - 08:58 WIB

Kusnadi Klarifikasi Dirinya Tidak Hilang atau Menghilang, Ikut Temannya ke Ponpes di Pamekasan

9 Juni 2025 - 23:55 WIB

TNI AL Tanjungbalai Meringkus 3 Warga Surabaya Bawa 4,5 Kg Sabu

9 Juni 2025 - 23:10 WIB

Trending di Headline