Menu

Mode Gelap

Nasional

Heboh Tes Kehamilan Siswi SMA Cianjur Setahun Dua Kali

badge-check


					Video yang memperlihatkan siswi SMA Sulthan Baruna, Cianjur, Jawa Barat, sedang menjalani tes kehamilan viral di media sosial. (Instagram/cianjurtea_) Perbesar

Video yang memperlihatkan siswi SMA Sulthan Baruna, Cianjur, Jawa Barat, sedang menjalani tes kehamilan viral di media sosial. (Instagram/cianjurtea_)

KREDONEWS.COM, CIANJUR-SMA Sulthan Baruna di Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, baru-baru ini menjadi sorotan setelah tes kehamilan yang dilakukan pada siswinya viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat puluhan siswi tengah mengantre untuk menjalani tes urine kehamilan.

Didampingi oleh guru perempuan, mereka masuk satu per satu ke toilet untuk melakukan tes menggunakan alat deteksi kehamilan.

Hasil tes tersebut langsung dibawa oleh pihak sekolah tanpa diumumkan kepada publik.

Kepala Sekolah SMA Sulthan Baruna, Sarman, mengungkapkan bahwa tes kehamilan ini sudah menjadi bagian dari program yang dijalankan sejak dua tahun lalu.

Tes dilakukan setiap selesai libur semester, dengan tujuan untuk mencegah kenakalan remaja, khususnya setelah masa liburan.

“Program ini sudah dilaksanakan selama dua tahun dan dilakukan dua kali setiap tahunnya, yaitu setelah libur semester dan pada awal tahun ajaran baru. Kami ingin memastikan apakah ada siswi yang hamil atau tidak” jelas Sarman, dilansir dari Antara, Kamis (23/1).

Menurut Sarman, kebijakan ini mulai diterapkan setelah ditemukan kasus seorang siswi yang hamil setelah libur semester tiga tahun lalu.

Kejadian tersebut membuat orang tua siswi tersebut memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan anaknya.

“Saat itu, orang tua melaporkan bahwa anaknya hamil setelah libur semester, sehingga kami merasa perlu untuk mengambil langkah preventif,” lanjutnya.

Sarman menegaskan bahwa pelaksanaan tes kehamilan dilakukan dengan penuh penghormatan terhadap privasi para siswi.

“Program ini sudah dilaksanakan selama dua tahun dan dilakukan dua kali setiap tahunnya, yaitu setelah libur semester dan pada awal tahun ajaran baru. Kami ingin memastikan apakah ada siswi yang hamil atau tidak” jelas Sarman, dilansir dari Antara, Kamis (23/1).

Menurut Sarman, kebijakan ini mulai diterapkan setelah ditemukan kasus seorang siswi yang hamil setelah libur semester tiga tahun lalu.

Kejadian tersebut membuat orang tua siswi tersebut memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan anaknya.

“Saat itu, orang tua melaporkan bahwa anaknya hamil setelah libur semester, sehingga kami merasa perlu untuk mengambil langkah preventif,” lanjutnya.

Sarman menegaskan bahwa pelaksanaan tes kehamilan dilakukan dengan penuh penghormatan terhadap privasi para siswi.

Hasil tes tidak diumumkan kepada publik dan hanya digunakan untuk evaluasi internal sekolah.

“Prosesnya tertutup, mungkin viral karena ada salah satu guru yang merekam dan membagikan video tersebut di media sosial,” sebut Sarman.

Pihak sekolah juga menegaskan bahwa para orang tua mendukung pelaksanaan tes ini sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya menjaga perilaku dan kesehatan reproduksi.

Namun, program ini mendapat kritik dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang menilai bahwa tes kehamilan tersebut bersifat diskriminatif, karena menempatkan perempuan sebagai objek seksual.

“Kami prihatin dengan tindakan ini, karena menempatkan anak perempuan sebagai objek seksual,” ujar Ai Maryati, Komisioner KPAI, kepada detikJabar.

Ai juga menekankan bahwa jika tujuan sekolah adalah mengantisipasi pergaulan bebas, edukasi dan literasi kepada siswa seharusnya menjadi prioritas utama.

Sementara itu, Sarman menyatakan bahwa meskipun ada pro dan kontra terkait program ini, pihak sekolah tetap melanjutkannya, karena mendapat dukungan dari orang tua.

“Kami akan terus melakukan ini selama dampaknya positif,” tutupnya.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wartawati Newsway.co.id Tewas Dibunuh Oknum TNI AL, Pelaku Ditahan di Denpom Lanal Balikpapan

26 Maret 2025 - 22:42 WIB

Bupati Jombang Warsubi dan Keluarga Besar AFCO Group Bagi 10.000 Paket Lebaran untuk Guru Ngaji se-Jombang

26 Maret 2025 - 19:03 WIB

2025 Tempo Dapat Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus, 1984 Suara Indonesia Dapat Kado Kepala Manusia

26 Maret 2025 - 18:14 WIB

Pengampunan Pajak Kendaraan Jabar Sukses Raup Rp76,3 M. Begini Usulan Warga Jatim

26 Maret 2025 - 15:41 WIB

Mayapada Group Bagikan 5.000 Paket Lebaran untuk Pasukan Kebersihan Surabaya, Walikota: Mereka Pahlawan Sesungguhnya

26 Maret 2025 - 13:41 WIB

Profil Kuswiyoto Alumus SMAN 2 Kediri Komut Bank Mandiri yang Gantikan Chatib Basri

26 Maret 2025 - 13:07 WIB

Cekcok Bakso Gosong, Pria di Bantul Cekik dan Simpan Kerangka Pacarnya Terungkap 6 Bulan Kemudian

26 Maret 2025 - 12:56 WIB

Bank Dunia: Tax Ratio Indonesia Terburuk di Dunia, Potensi Kehilangan Pajak Ratusan Triliun

26 Maret 2025 - 12:42 WIB

Puskesmas Surabaya Buka 24 Jam? Saat Dewan Datang Mengecek Ternyata Tiga Puskesmas Tutup

26 Maret 2025 - 11:59 WIB

Trending di Headline