Menu

Mode Gelap

Internasional

Gempa Myanmar: Korban Meninggal Bertambah Jadi 2.719 Orang

badge-check


					Gedung kolaps di Mandalay Myanmar masih ribuan belum ditemukan (Reuters) Perbesar

Gedung kolaps di Mandalay Myanmar masih ribuan belum ditemukan (Reuters)

Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, JAKARTA-Korban meninggal akibat gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar bertambah menjadi 2.719 orang, dengan 4.521 korban luka dan lebih dari 400 lainnya hilang.

Dilansir Reuters, Selasa (1/4/2025), otoritas setempat sebelumnya menyebutkan korban meninggal mencapai 2.000 lebih, dengan sekitar 3.900 korban luka dan 270 lainnya hilang.

Pemerintah Myanmar mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari pascagempa bumi 7,7 magnitudo.

Bendera nasional negara tersebut dikibarkan setengah tiang sebagai bagian dari masa berkabung.

Sejumlah negara seperti Indonesia, Rusia, India, China, Thailand, Uni Emirat Arab, serta PBB juga telah mengirim tim khusus pencarian dan penyelamatan selain bantuan kemanusiaan.

Bantuan Indonesia untuk Myanmar

Pengiriman bantuan ini merupakan hasil keputusan rapat tingkat menteri yang digelar sehari setelah gempa, dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.

“Hari Minggu, meskipun masih dalam suasana Lebaran, langsung digelar rapat koordinasi. Keputusan diambil untuk segera mengirimkan bantuan bagi masyarakat terdampak di Myanmar,” ujar Suharyanto.

Total 73 personel dikirim dalam misi kemanusiaan ini, terdiri dari Tim USAR, perwakilan Kemenlu, TNI, serta tim medis. Mereka akan bertugas selama dua pekan dengan kemungkinan perpanjangan jika masih dibutuhkan.

Menurut Kepala BNPB, pengiriman ini merupakan salah satu operasi bantuan terbesar yang pernah diinisiasi Indonesia dalam misi kemanusiaan internasional.

“Bantuan ini melibatkan berbagai pihak. TNI mengerahkan kekuatan dan armada, Kementerian Kesehatan mengirimkan satu tim medis lengkap dengan dokter spesialis dan obat-obatan, sementara Basarnas membawa tim gabungan dari TNI, Polri, dan BNPB. Baznas serta organisasi kemasyarakatan juga turut membantu,” jelasnya.

Sejumlah bantuan logistik telah dikirim menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU sejak Senin (31/3) dan Selasa (1/4), meliputi:
• Bantuan BNPB: 1.300 pouch biskuit protein, 500 paket makanan siap saji, 100 pakaian, dan 600 selimut.
• Bantuan Kementerian Pertahanan (Kemenhan): 20 tenda pengungsi, 1.000 sarung, dan 100 dus mi instan.
• Bantuan Basarnas: Satu unit truk dan dua unit genset.
• Bantuan tambahan yang dikirim Selasa dini hari: Satu unit truk Basarnas, tiga ekor anjing pelacak (K9), serta 17 tenda pengungsi dari Kemenhan.

Gempa yang terjadi pada Jumat (28/3) tersebut menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah Myanmar. Infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, serta fasilitas umum mengalami kerusakan berat, menyulitkan upaya evakuasi dan distribusi bantuan.

Dengan banyaknya korban yang masih tertimbun reruntuhan, tim penyelamat berpacu dengan waktu dalam operasi pencarian. Tantangan utama yang dihadapi adalah akses menuju daerah terdampak yang terbatas serta minimnya peralatan berat untuk mempercepat evakuasi.

Pemerintah Indonesia berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan penderitaan rakyat Myanmar. “Ini adalah bentuk solidaritas kemanusiaan Indonesia kepada negara sahabat. Semoga bantuan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak,” pungkas Suharyanto. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Terungkap, Agen Mossad Meneror Para Jenderal Iran Melalui Telepon

24 Juni 2025 - 20:37 WIB

Netanyahu Setuju Gencatan Senjata dengan Iran, Manut Usulan Trump

24 Juni 2025 - 15:04 WIB

Pejabat Iran Pertimbangkan Pencopotan Ali Khamenei sebagai Pemimpin

23 Juni 2025 - 12:56 WIB

Balon Udara Terbakar di Brasil, 21 Wisatawan Terjun Bebas 8 Orang Tewas

23 Juni 2025 - 10:31 WIB

Beginilah Aksi Tipu-tipu Pembom B-2 Sebelum Menyerang Iran

22 Juni 2025 - 23:18 WIB

AS: Situs Nuklir Iran ‘Rusak Parah’ Setelah Serangan

22 Juni 2025 - 22:40 WIB

Dalam Kondisi Perang, Iran Diguncang Gempa 5.2 Magnetudo

21 Juni 2025 - 18:35 WIB

16 Miliar Password Bocor, Terbesar dalam Sejarah

21 Juni 2025 - 14:49 WIB

Prabowo Bertemu Putin: Tingkatkan Kerjasama Teknologi Nuklir dan Ruang Angkasa

21 Juni 2025 - 11:45 WIB

Trending di Headline