Penulis: Sri Muryanto | Editor: Priyo Suwarno
KREWDONEWS, JAKARTA- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta mulai menggunakan teknologi Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Gambir, Pasar Senen, dan Bekasi sejak awal tahun 2025.
Melalui sistem ini, penumpang hanya perlu memindai wajahnya pada alat scanner yang terhubung langsung dengan data tiket digital, sehingga tidak perlu mencetak tiket fisik.
Dari Januari hingga Agustus 2025, penggunaan tiket kertas berhasil dikurangi sebanyak 5.502 rol kertas, yang bernilai sekitar Rp 81.234.298.
Pengurangan ini tidak hanya menghemat biaya operasional, tetapi juga memberikan manfaat untuk lingkungan dengan menekan limbah kertas dan mengurangi jejak karbon dari pembuatan serta distribusi tiket fisik.
Sebanyak rata-rata 275.100 penumpang setiap bulan telah memanfaatkan layanan boarding digital ini lewat aplikasi Access by KAI dan e-boarding pass.
Ke depannya, KAI berencana memperluas penerapan teknologi ramah lingkungan ini agar transportasi umum semakin aman, nyaman, dan berkelanjutan.
Gue benar-benar terkesan dengan inisiatif KAI ini. Bayangin, tanpa harus ngeprint tiket, kita sudah ikut membantu menjaga lingkungan sedikit demi sedikit. Nggak perlu cemas kehilangan tiket fisik, atau ribet antre cuma buat ambil tiket. Tinggal pakai smartphone, scan wajah, beres deh.
Yang keren, layanan boarding digital ini sudah digunakan ratusan ribu orang tiap bulannya. Kayak jadi tren baru, masa depan naik kereta makin digital dan ramah lingkungan. Dan bukan sekadar klaim “hijau” doang, tapi hasilnya nyata: penghematan kertas dan biaya yang jelas.
Menurut gue, ini momen yang keren: teknologi diaplikasikan bukan hanya untuk kemewahan, tapi buat mempermudah hidup dan menjaga bumi, demikian DM akun [email protected], dalam unggahannya Senin 16 September 2025.
Semoga makin banyak stasiun pakai teknologi ini dan makin cepat adaptasinya, biar kita semua bisa naik kereta sambil turut merawat lingkungan. **