Menu

Mode Gelap

Internasional

Covid-19 kembali Melonjak di Singapura, Hong Kong, hingga Thailand, Ini Penyebabnya

badge-check


					Singapura alami lonjakan  Covid-19 Perbesar

Singapura alami lonjakan Covid-19

Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya

KREDONEWS.COM, SURABAYA-Kasus Covid-19 dilaporkan kembali melonjak di sejumlah negara di Asia seperti Singapura, Hong Kong, Thailand, dan China.

Di Singapura, terjadi peningkatan kasus Covid-19 menjadi 14.200 pada 27 April hingga 3 Mei, angka ini naik dari 11.100 kasus pada minggu sebelumnya.

Dalam kasus Covid-19 kali ini, pihak berwenang mengatakan bahwa varian Covid-19 utama yang beredar adalah LF.7 dan NB.1.8, yang mencakup lebih dari dua pertiga kasus yang diurutkan secara lokal.

Kedua varian tersebut merupakan turunan dari varian JN.1, yang juga merupakan varian yang digunakan dalam formulasi vaksin Covid-19 saat ini.

Kemudian di Hong Kong, tingkat positif Covid-19 mencapai puncak tertinggi dalam setahun terakhir. Menurut Albert Au, kepala Cabang Penyakit Menular di Centre for Health Protection, pada 3 Mei terdapat 31 kasus serius dalam beberapa bulan belakangan.

Bahkan kenaikan kasus Covid-19 ini membuat penyanyi terkenal Eason Chan didiagnosa positif. Hal ini menyebabkan penundaan konsernya di Taiwan.

China juga mengelami kelonjakan kasus Covid-19 hingga 4 Mei. Kemudian di Thailand, dua wabah besar telah terjadi tahun ini, di mana lonjakan terbaru terjadi setelah Songkran, festival Tahun Baru tradisional Thailand pada April.

Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19

Melansir CNA, Direktur Medis Life Family Clinic Dr. Lim Kim Show mengatakan bahwa sebagian besar pasien yang terkena Covid-19 saat ini menunjukkan gejala ringan.

“Bagi sebagian besar pasien, gejala-gejalanya masih berperilaku seperti flu biasa, dan sebagian besar pasien pulih cukup cepat,” katanya kepada CNA.

Kemudian alasan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Singapura yakni karena kekebalan yang lebih lemah karena tingkat penerimaan suntikan vaksin penguat menurun.

Dr. Lim mengatakan sebagian besar pasien Covid-19 yang ia tangani di klinik Clementi West miliknya belum divaksinasi dalam satu hingga dua tahun terakhir.

“Dengan penurunan kekebalan … itu mungkin menyebabkan kerentanan yang lebih tinggi terhadap (jenis) baru, terutama mereka yang berisiko lebih tinggi,” tambahnya.

Di negara seperti Thailand dan Hong Kong, penyebab naiknya kasus Covid-19 dilakukan karena meningkatnya aktivitas perjalanan dan pertemuan dari wisatawan.

Kemungkinan, festival Tahun Baru Tradisional Thailand pada April membuat penyebaran semakin menyeruak karena banyaknya orang mengadakan pertemuan besar dalam satu waktu.

Tingkat kekebalan tubuh yang menurun di tengah cuaca yang tidak menentu juga bisa menjadi potensi naiknya kasus Covid-19.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pejabat Iran Pertimbangkan Pencopotan Ali Khamenei sebagai Pemimpin

23 Juni 2025 - 12:56 WIB

Balon Udara Terbakar di Brasil, 21 Wisatawan Terjun Bebas 8 Orang Tewas

23 Juni 2025 - 10:31 WIB

Beginilah Aksi Tipu-tipu Pembom B-2 Sebelum Menyerang Iran

22 Juni 2025 - 23:18 WIB

AS: Situs Nuklir Iran ‘Rusak Parah’ Setelah Serangan

22 Juni 2025 - 22:40 WIB

Dalam Kondisi Perang, Iran Diguncang Gempa 5.2 Magnetudo

21 Juni 2025 - 18:35 WIB

16 Miliar Password Bocor, Terbesar dalam Sejarah

21 Juni 2025 - 14:49 WIB

Prabowo Bertemu Putin: Tingkatkan Kerjasama Teknologi Nuklir dan Ruang Angkasa

21 Juni 2025 - 11:45 WIB

China Mengirim 74 Pesawat Tempur Melintasi Garis Tengah di Selat Taiwan

20 Juni 2025 - 20:18 WIB

Terbesar dalam Sejarah, RedLine dan Vidar Bobol 16 Miliar Data dari Google, Facebook, Apple dan GitHub

20 Juni 2025 - 16:36 WIB

Trending di Headline