Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM, SURABAYA– Panca Waluya adalah filosofi hidup yang diusung Dedi Mulyadi sebagai dasar kepemimpinan dan pembangunan masyarakat Jawa Barat.

Konsep ini mencakup lima nilai utama yang harus dimiliki setiap individu: Cageur (sehat lahir batin), Bageur (bermoral dan baik hati), Bener (jujur dan berintegritas), Pinter (cerdas dan solutif), serta Singer (cekatan dan terampil).
Filosofi ini diterapkan dalam berbagai aspek kebijakan Dedi Mulyadi, baik saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta maupun dalam kepemimpinannya di tingkat provinsi. Tujuannya adalah membentuk manusia seutuhnya seimbang secara fisik, mental, intelektual, dan sosial dengan berakar pada nilai-nilai budaya Sunda.
Penerapan nilai-nilai tersebut dilakukan secara praktis, seperti:
– Mendorong hidup sehat dan seimbang (Cageur),
– Menumbuhkan kepedulian dan etika sosial (Bageur),
– Menanamkan kejujuran dalam tindakan (Bener),
– Mengembangkan wawasan dan kreativitas (Pinter),
– Meningkatkan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari (Singer).
Dedi Mulyadi membuktikan keberhasilan konsep ini melalui berbagai kebijakan populis yang konsisten dengan nilai Panca Waluya, seperti:
– Reformasi birokrasi dan pemangkasan anggaran jabatan,
– Penolakan penggunaan mobil dan seragam dinas untuk efisiensi,
– Prioritas pada layanan pendidikan dan kesehatan rakyat kecil,
– Larangan penahanan ijazah dan pelarangan study tour yang membebani orang tua.
Ia juga memperkuat identitas kepemimpinannya melalui citra “Bapa Aing” sosok pelindung rakyat Sunda yang makin mempertegas akar budaya dalam pendekatan pemerintahannya.
Dengan keberhasilan tersebut, Panca Waluya terbukti bukan hanya sebagai slogan, melainkan sebagai prinsip yang mampu membentuk tata kelola pemerintahan yang berpihak pada rakyat dan berlandaskan nilai lokal.***