Penulis : Jayadi | Editor : Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM-SITUBONDO – Bendahara Umum Partai Demokrat, Renville Antonio, meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (14/2). Insiden ini melibatkan motor gede Harley Davidson yang dikendarainya serta sebuah mobil pikap.

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Komarudin, menyatakan bahwa pengemudi pikap berinisial MDS (19) tidak memiliki SIM. “Dari data kendaraan yang terlibat yakni pick up P 9308 MY yang dikendarai oleh saudara MDS (19). Dari hasil pemeriksaan sementara tidak memiliki SIM,” ujarnya di Mapolda Jatim.
Menurut Komarudin, kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di ruas jalan menuju Banyuwangi. Ia menjelaskan bahwa kejadian ini bukan tabrakan langsung, melainkan serempetan antara moge dan mobil pikap.
“Dari sketch TKP dan bukti-bukti awal, titik poin serta bekas-bekas tabrakan yang ada diduga kendaraan roda empat saat itu akan berputar arah ataupun berbelok ke kanan.” ujar Komarudin.
Menurut keterangan dari sopir akan membeli barang bahan bangunan, sehingga harus memutar. yang yang mana lokasi toko berada di sebelah kanan persis di titik tabrak.
MDS mengaku hendak berbelok ke kanan untuk berbelanja di toko bahan bangunan di sisi jalan tersebut. Sebelum itu, ia sempat mengarahkan mobil ke kiri.
“Bersangkutan memang akan berbelok untuk berbelanja. Jadi sempat ke kiri. Jalan sendiri cukup lebar. Dari olah TKP, lebar jalan 11 meter. Jadi sempat ke kiri, kemudian mau berputar atau berbelok ke kanan,” jelas Komarudin.
Akibat benturan itu, motor yang dikendarai korban oleng ke kanan hingga menabrak pohon dan pot bunga di tepi jalan, sekitar 30-40 meter dari lokasi awal. “Menabrak sebuah pohon dan juga ada pot bunga atau tempat tanaman yang ada di pinggir jalan,” tambahnya.
Sopir Pikap Tidak Langgar Marka dan Nyalakan Sein
Hasil olah TKP menunjukkan bahwa kendaraan pikap tetap berada di jalurnya dan tidak melewati marka jalan. “Kalau dari sketsa TKP mobil masih berada di jalur yang bersangkutan, tidak sampai melintasi marka tengah. Ini keep point-nya tidak berada di tengah.” terang Komarudin.
“Itu juga dibuktikan dengan adanya goresan motor yang terjatuh di aspal, itu ada di jalur kiri, itu tidak melintasi marka tengah. Jadi dua-duanya berada di jalur yang peruntukannya,” imbuhnya
MDS juga mengaku telah menyalakan sein sebelum berbelok. “Pengakuan [MDS] sih katanya menghidupkan sein, katanya. Ya, tapi tentu akan dibuktikan lebih lanjut,” ujar Komarudin.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa pengendara harus memastikan kondisi jalan aman sebelum melakukan manuver. Saat ini, polisi masih menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut.
Sementara itu, MDS diamankan di Polres Situbondo untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Dari hasil pemeriksaan awal sopir tidak memiliki SIM. Soal pengalaman tidaknya itu ya dibuktikan dari SIM. Sampai sekarang masih kami amankan di polres,” pungkasnya.***