KREDONEWS.COM, SURABAYA– Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, menyoroti serius fenomena ini. Ia menyatakan bahwa seluruh jajaran Satlantas di wilayah Jawa Timur telah diperintahkan untuk meningkatkan patroli dan mengantisipasi aksi serupa.
“Ini menjadi atensi khusus kami. Perilaku seperti ini akan kami tindak tegas, baik terhadap sopir bus maupun pengendara yang memberikan sawer,” tegas Komarudin.

Fenomena sawer bus ini dianggap bukan hanya pelanggaran lalu lintas, tetapi juga ancaman serius bagi keselamatan di jalan raya.
“Kami akan memaksimalkan patroli dan menindak pengemudi ugal-ugalan, termasuk sopir bus yang melanggar marka jalan,” ujar Kombes Komarudin dalam wawancara seperti diunggah situs kabarbaik.com, 12 Desember 2024.
Menurutnya, aksi ini tidak hanya merugikan pengguna jalan lain tetapi juga memberi contoh buruk di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang aktif di media sosial.
Dalam sebuah video dari platform tiktok.com yang diunggah ke akun instagram@gresiksumpek.id, muncul sebuah video berdurasi sekitar 3 menit. Disitu tampak seorang sopir membelakangi bus umum PO Sumber Selamat di sebuah jalan raya dengan kecepatan tinggi pada posisi kanan jalan, lawan arus..
Sopir yang berada di belakang itu kemudian mengalihkan posisi di kanan bus yang ada di depan. Salah satu penumpang mobil itu mengeluarkan tangannya sambil menunjukkan uang pecahan Rp 50.000, mendekati kacan depan kanan tempat sopir bus sedang melaju kencang di kanan jalan.
Begitu semakin dekat, sipir bus membuka kaca jendelannya, lalu menerima uang itu tersebut dalam posisi kendaraan melaju kencang di sisi kanan jalan. Selesai serah terima uang saweran, mereka beruda saling memberikan tanda jempol.
Memberi saweran bus itu, sebagai tand aterima kasih dari sopir yang berada di belakangnya, karena bus membuka jalan dengan poisisi cepat. Ini menjadi fenomena baru di jalan raya sekaligus membahayakan jiwa menusia. **