Menu

Mode Gelap

Nasional

Anak-anak Korban Ledakan di SMAN 72 Mengalami Gangguan Pendengaran

badge-check


					Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, memastikan bahwa kondisi di SMAN 72 saat ini sudah sepenuhnya aman. Foto. Polda Metro Jaya Perbesar

Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, memastikan bahwa kondisi di SMAN 72 saat ini sudah sepenuhnya aman. Foto. Polda Metro Jaya

Penulis: Gandung Kardiyono|Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, JAKARTA – Kombes Iman Imanuddin, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya,

Mengatakan bahwa aparat kepolisian akan mengedepankan perlindungan terhadap seluruh pihak yang terlibat.

Juga termasuk korban dan pelaku yang masih di bawah umur.

Ia memastikan proses hukum terhadap Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dalam kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading akan dijalankan sesuai ketentuan Undang-Undang Perlindungan Anak dan sistem peradilan pidana anak.

“Untuk proses hukumnya, tentu kita punya aturan main. Ada Undang-Undang Perlindungan Anak dan sistem peradilan pidana anak,” ujar Iman, Selasa, (11/11/2025).

“Kami akan mempedomani undang-undang tersebut. Kita akan mencari hak yang terbaik untuk anak-anak kita,” tambahnya.

Sedangkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, memastikan bahwa kondisi di SMAN 72 saat ini sudah sepenuhnya aman.

“Polda Metro Jaya telah melakukan pembersihan di lokasi ledakan setelah pemeriksaan dan penyisiran di area kejadian selesai dilakukan,” jelas Asep.

Kapolda menambahkan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat kembali berjalan normal.

“Kami tegaskan bahwa situasi saat ini telah sepenuhnya aman terkendali,” tutur Asep.

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Pradono Handojo, menyampaikan bahwa satu korban masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU akibat luka serius yang dialaminya.

“Satu orang masih di ICU kemudian sisanya di rawat inap,” kata Pradono pada Selasa, 11 November 2025.

Fokus utama tenaga medis dalam beberapa hari terakhir adalah menyelamatkan nyawa pasien sebelum menangani potensi kecacatan akibat luka.

“Di ICU kondisinya memang masih cukup parah dan serius jadi belum bisa pindah ke ruang ranap biasa,” lanjutnya.

Dirut RSI Cempaka Putih itu menambahkan bahwa para korban mengalami gangguan pendengaran yang lebih berat dari perkiraan awal.

“Sebelumnya dikatakan masalah gangguan pendengaran sekitar 75 persen, tapi ternyata lebih dari 90 persen. Karena trauma akustik,” jelasnya.**

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gudeg! Jamuan Makan Malam ala GKR Mangkubumi untuk Tamunya dari Jepang

12 November 2025 - 16:51 WIB

Truk Bermuatan Kayu Hantam Rumah dan Warga di Candipuro: Satu Tewas, Empat Luka-Luka

12 November 2025 - 14:43 WIB

Sidak Pelabuhan Tanjung Perak, Purbaya Temukan Barang Impor Rp40 Juta Dihargai US$7

12 November 2025 - 14:18 WIB

Pesan Ning Ita dalam Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61: Menjaga Orang Sehat Tetap Sehat

12 November 2025 - 11:40 WIB

Bupati Marhaen: Program Kampung Mandiri jadi Penggerak Ekonomi di Desa dan Kecamatan

12 November 2025 - 07:32 WIB

Hujan Hadiah dari Pegadaian: Wahid Latukau Raih Emas Batangan 124 Gram

11 November 2025 - 20:53 WIB

Ibu Shinta Nuriyah Kyusuk Berdoa di Depan Makam KH Abdurrahman Wahid di Jombang

11 November 2025 - 20:25 WIB

Hingga Oktober 2025, Kota Batu Dilanda 149 Bencana

11 November 2025 - 20:03 WIB

Ratusan Pramuka Ikuti Jambore se Kecamatan Ngusikan di Desa Cupak

11 November 2025 - 19:37 WIB

Trending di Nasional