Menu

Mode Gelap

Headline

Ray Kurzweil: Manusia Bisa Hidup Abadi Mulai 2030, Ini Fakta Ilmiahnya

badge-check


					Ray Kurzweil, mantan insinyur Google dan peraih National Medal of Technology AS, meramalkan bahwa manusia bisa hidup abadi mulai sekitar tahun 2030. Ia menunjukkan fakta-fakta ilmiahnya. Instagram@sefruitfakta
Perbesar

Ray Kurzweil, mantan insinyur Google dan peraih National Medal of Technology AS, meramalkan bahwa manusia bisa hidup abadi mulai sekitar tahun 2030. Ia menunjukkan fakta-fakta ilmiahnya. Instagram@sefruitfakta

Penulis: Jacobus E. Lato    |     Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, AMERIKA- Ray Kurzweil, mantan insinyur Google dan peraih National Medal of Technology AS, meramalkan bahwa manusia bisa hidup abadi mulai sekitar tahun 2030.

Prediksi ini didasarkan pada kemajuan pesat di bidang genetika, nanoteknologi, dan robotika, khususnya penggunaan nanobot yang dapat memperbaiki sel dan jaringan tubuh yang rusak akibat penuaan serta melawan penyakit seperti kanker.

Kurzweil menjelaskan bahwa nanobot ini akan berfungsi sebagai “dokter mini” yang mengalir dalam aliran darah untuk memperbaiki kerusakan sel secara otomatis, sehingga memungkinkan perpanjangan umur yang signifikan.

Selain itu, ia memprediksi bahwa pada 2029 kecerdasan buatan (AI) akan mencapai tingkat kecerdasan manusia dengan lulus tes Turing, dan pada 2045 akan terjadi singularitas teknologi, di mana AI akan berkembang sangat pesat dan mengubah evolusi manusia secara fundamental.

Kurzweil juga menyoroti bahwa teknologi ini akan memungkinkan koneksi otak manusia langsung ke jaringan cloud, memungkinkan pengiriman data dan pencadangan memori secara digital, yang menjadi bagian dari transformasi menuju kehidupan abadi.

Prediksi-prediksi Kurzweil sebelumnya, seperti komputer yang mengalahkan juara catur dunia pada tahun 2000 dan kemunculan komputer portabel, telah terbukti cukup akurat, sehingga memberikan bobot pada ramalannya mengenai keabadian manusia di masa depan.

Singkatnya, menurut Ray Kurzweil, manusia bisa mencapai hidup abadi melalui kemajuan teknologi nanobot dan AI yang akan terjadi sekitar tahun 2030, dengan transformasi besar yang akan berlanjut hingga singularitas teknologi pada 2045.

Bukti ilmiah yang mendukung prediksi Ray Kurzweil tentang kemungkinan manusia hidup abadi pada 2030 terutama berasal dari kemajuan teknologi di bidang nanoteknologi, kecerdasan buatan (AI), dan bioteknologi. Berikut beberapa poin utama yang menjadi dasar ilmiah prediksi tersebut:

  • Nanobot dalam tubuh manusia: Teknologi nanobot mikroskopis yang dapat berpatroli dalam aliran darah untuk memperbaiki sel-sel rusak, menghilangkan penyakit seperti kanker, dan membalikkan proses penuaan sudah mulai dikembangkan. Nanobot ini berfungsi sebagai “dokter mini” yang melakukan perbaikan seluler secara otomatis dan terus-menerus.

  • Koneksi otak ke cloud: Kurzweil memprediksi otak manusia akan bisa terhubung langsung ke jaringan cloud, memungkinkan pengiriman data seperti video atau email langsung dari otak serta pencadangan ingatan secara digital. Ini akan memperluas kapasitas kognitif manusia secara signifikan.

  • Rekam jejak prediksi teknologi Kurzweil: Kurzweil memiliki catatan akurat dalam meramalkan kemajuan teknologi, seperti prediksi komputer mengalahkan juara catur dunia pada tahun 2000 dan munculnya perangkat portabel serta smartphone. Hal ini memberikan bobot pada prediksi masa depannya.

  • Peningkatan harapan hidup tahunan: Kurzweil memperkirakan bahwa pada 2030 manusia bisa menambah harapan hidupnya lebih dari satu tahun setiap tahunnya, sehingga kematian dapat “ditunda” tanpa batas melalui perbaikan berkelanjutan pada tubuh manusia dengan teknologi tersebut.

Namun, meskipun ada kemajuan nyata dalam teknologi nanobot dan AI, saat ini teknologi nanobot untuk perbaikan tubuh secara menyeluruh masih dalam tahap awal dan belum menunjukkan kemajuan signifikan yang dapat langsung mewujudkan keabadian biologis dalam waktu dekat. Oleh karena itu, prediksi ini masih bersifat futuristik dan bergantung pada percepatan inovasi teknologi yang belum sepenuhnya terjadi.

Singkatnya, bukti ilmiah pendukung prediksi Kurzweil adalah kemajuan nyata dalam nanoteknologi dan AI yang memungkinkan perbaikan seluler dan konektivitas otak, serta rekam jejak akuratnya dalam meramalkan teknologi masa depan, meskipun teknologi tersebut belum sepenuhnya matang untuk mewujudkan keabadian pada 2030. **

 

 

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Deddy Corbuzier Jabat Staf Kemenhan, Lapor Kekayaan Hampir Rp 1 Triliun

8 Juni 2025 - 18:47 WIB

Ditentang Greepeace dan Pecinta Lingkungan, Sebagian Warga Pulau Gag Dukung Tambang Nikel

8 Juni 2025 - 17:46 WIB

Nama Penyumbang Tertulis dalam Paru Sapi Kurban, Netizen: Gue Malu Lihatnya, Sumpah!

8 Juni 2025 - 16:31 WIB

Meski Banyak Manfaat Ubi Jalar Tak Bisa Gantikan Nasi

8 Juni 2025 - 15:15 WIB

Capres Kolombia Miguel Turbay Ditembak Tiga Kali Saat Kampanye Diatas Panggung

8 Juni 2025 - 14:14 WIB

Pendidikan Gratis, Sekolah Rakyat Plosoklaten Kediri Siap Tampung 100-150 Siswa

8 Juni 2025 - 13:33 WIB

Yang Rindu Megawati Baca Ini, Terbaru Terkait Ketimpangan Hukum

8 Juni 2025 - 10:27 WIB

Pungli TKA Rp 53 Miliar, 85 ASN Kemenaker Gunakan Rp 8,9 Miliar untuk Makan Siang dan Acara Nonbudgeter

8 Juni 2025 - 10:19 WIB

Polsek Tegalsari Surabaya Tangkap 5 Preman, Serobot Tanah lalu Disewa-sewakan

8 Juni 2025 - 09:49 WIB

Trending di Headline