Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, SURABAYA-Para penggemar Manchester United menggelar demonstrasi pascapertandingan terhadap kepemilikan klub dan juga bisa saja memprotes tentang sifat permainan yang tidak bersemangat ini.
Pengamat Henry Winter melanjutkan, sebut saja Derby Manchester? Di mana di lapangan ada gairah, gol, drama, tekel? Di mana rasa urgensi? Di mana perjuangan untuk kebanggaan lokal?
Di mana pula kesadaran Manchester City akan ancaman Aston Villa dan Newcastle United yang semakin dekat dalam perebutan tempat di Liga Champions?
Para penggemar bersemangat, saling mencaci-maki, tetapi pertandingan itu sebagian besar tidak bernyawa. Para tetangga itu tidak bersuara. Hailnya juga tanpa gol alias 0-0.
Bernardo Silva dan Casemiro bahkan sempat mengobrol singkat sambil tersenyum di pertengahan babak pertama.
Setelah itu, jabat tangan dan pelukan tradisional di lapangan hampir terasa seperti cinta. Selamat datang di Manchester – yang dipadukan dengan Woodstock.
Ini adalah pertandingan tanpa cela. Cukup adil, salut untuk Kevin De Bruyne yang hengkang, tetapi hormati tradisi Derby. Ini terasa seperti pertandingan pramusim, intensitas seperti testimonial.
Ini merupakan penghinaan terhadap warisan Manchester Derby.
Hal ini kontras dengan kenangan Brian McClair yang mencetak dua gol di akhir pertandingan untuk hasil imbang di Maine Road pada tahun 1990. Atau gol penentu kemenangan Michael Owen di akhir pertandingan dengan skor 4-3 di Old Trafford pada tahun 2009. Atau gol salto Wayne Rooney yang menjadi penentu kemenangan di tahun 2011. Atau City yang menang 6-1 di sini dengan Mario Balotelli bertanya ‘Mengapa selalu saya?’ pada tahun 2011.
Atau Phil Foden dan Erling Haaland mencetak tiga gol dalam kemenangan telak 6-3 pada tahun 2022. Atau dua gol Amad Diallo yang membungkam Stadion Etihad Desember lalu.Ini adalah pertandingan tanpa cela. Cukup adil, salut untuk Kevin De Bruyne yang hengkang, tetapi hormati tradisi Derby. Ini terasa seperti pertandingan pramusim, intensitas seperti testimonial.
Mantan Kapten United berkomentar pedas, ” Ini layaknya pertandingan persahabatan, menunjuk ap yang dilihatnya pada laga tanpa greget.
Sebelum derbi Roy Keane telah mengidentifikasi ‘masalah besar’ yang dihadapi Manchester United setelah menolak klaim terbaru Ruben Amorim.
Bos Setan Merah Ruben yakin timnya telah membuat kemajuan sejak kedatangannya di Old Trafford.
Namun, mantan kapten United itu dengan tegas tidak setuju dengan komentarnya menjelang Derby Manchester.
Keane muncul sebagai pakar dalam liputan Sky Sports tentang bentrokan dengan Manchester City pada hari Minggu.
Sebelum pertandingan, dia ditanya pendapatnya mengenai pernyataan Amorim.
Dalam catatan programnya, pelatih asal Portugal itu mengatakan: “Jelas terlihat bahwa kami membuat kemajuan dalam penampilan kami.”
Keane menanggapi dengan menjelaskan: “Tidak dari apa yang kami lihat. Entah dia melihat sesuatu di tempat latihan, sedikit lebih bersemangat dan sedikit lebih berjuang.
“Saya tidak melihatnya dalam beberapa pertandingan yang saya tonton baru-baru ini. Kembali ke pertandingan (Nottingham) Forest, mereka mendapat beberapa pujian atas penguasaan bola mereka, rapi dan bersih, tetapi ketika orang mengatakan mereka rapi dan bersih, apa artinya itu? Rapi dan bersih.”
Mantan gelandang United itu melanjutkan: “Sangat penting untuk mencetak gol dalam sepak bola dan rekor gol United, pemain-pemain menyerang yang mereka miliki tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Di situlah letak kekurangan mereka, gol-golnya. Saya rasa Wolves pun mencetak lebih banyak gol daripada mereka dan itu masalah besar.
“Mereka tidak dinamis, mereka tidak lincah. Mereka menunjukkan sedikit semangat, beberapa minggu lalu di kandang melawan Arsenal, tetapi standar permainannya tidak bagus, tidak ada keunggulannya.
“Jadi saya tidak mengerti apa yang dipikirkan manajer. Saya tidak setuju dengan itu. Saya belum melihat banyak kemajuan.
“Faktanya, mereka tidak mau berjuang, mereka kalah dalam banyak pertandingan. Mereka sudah kalah 13 kali tahun ini, dan 14 kali musim lalu.
“Jadi, meskipun mereka tidak dalam performa terbaiknya, mereka tidak bertahan, mereka tidak bekerja keras, saya tidak suka dengan tulang punggung tim ini.”
Amorim telah kalah 11 dari 29 pertandingannya di semua kompetisi sejak menggantikan Erik ten Hag pada bulan November.
Dia juga meraih 13 kemenangan di pertandingan tersebut tetapi kalah di pertengahan minggu.
Kekalahan dari Nottingham Forest membuat timnya berada di posisi ke-14 dalam klasemen dengan delapan pertandingan tersisa.
Sementara itu, rival sekota City berada 14 poin di atas mereka di posisi kelima, tetapi Keane yakin timnya bisa meraih hasil.
Ia menambahkan: “Saya pikir mereka akan mendapatkan hasil hari ini. Ini derby, mudah-mudahan mereka menemukan semacam percikan.”
Amorim telah mengalahkan tim asuhan Pep Guardiola dua kali musim ini, keduanya bersama Sporting Lisbon dan United.
Setan Merah bangkit dari ketertinggalan untuk memenangkan pertandingan sebelumnya di Stadion Etihad pada bulan November.***
