Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS,COM, JAKARTA-Tiga astronaut Tiongkok atau taikonaut menghadapi penundaan tak terduga untuk kembali ke Bumi setelah kapsul mereka diduga tertabrak puing antariksa berukuran kecil, menurut pernyataan resmi China Manned Space Agency (CMSA).
Melansir dari Global News, Minggu (9/11), ketiga taikonaut itu semula dijadwalkan kembali ke Bumi pada Rabu, setelah menyelesaikan proses serah terima tugas dengan kru pengganti dari misi Shenzhou-21 yang tiba di stasiun luar angkasa Tiangong pada 31 Oktober lalu.
Namun, kepulangan mereka ditunda hingga waktu yang belum ditentukan menyusul insiden yang disebut CMSA sebagai “dugaan benturan dari serpihan kecil di luar angkasa.” Lembaga tersebut menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi menjamin keselamatan kru dan keberhasilan misi.
Hingga kini, tim insinyur masih melakukan analisis dampak dan penilaian risiko terhadap kerusakan pada kapsul tersebut. Menurut laporan stasiun televisi nasional CCTV, jadwal kepulangan kru belum dapat dipastikan, dan otoritas belum memberikan rincian tambahan kepada publik.
Ketiga taikonaut, Chen Dong selaku komandan misi, Chen Zhongrui sebagai pilot tempur, dan Wang Jie sebagai insinyur penerbangan, diluncurkan ke stasiun luar angkasa Tiangong pada April lalu untuk menjalani rotasi selama enam bulan. Mereka menjadi bagian penting dari ekspedisi luar angkasa Tiongkok yang terus menunjukkan ambisi besar di kancah global.
Sementara itu, tim pengganti dari misi Shenzhou-21 yang terdiri atas Zhang Lu, Wu Fei, dan Zhang Hongzhang, telah berhasil merapat ke stasiun Tiangong pada Sabtu. Jika kapsul Shenzhou-20 dinyatakan tidak dapat diperbaiki, kru Chen Dong kemungkinan akan kembali ke Bumi menggunakan kapsul Shenzhou-21 yang baru tiba.
Di sisi lain, puing antariksa atau space debris telah lama menjadi ancaman nyata di orbit rendah Bumi. Potongan logam sekecil beberapa milimeter dapat menimbulkan kerusakan serius akibat kecepatan orbit yang sangat tinggi. Fenomena ini semakin menjadi perhatian global seiring meningkatnya jumlah satelit dan sisa peluncuran roket yang mengitari planet ini.
Sejak meluncurkan astronaut pertamanya pada 2003, program antariksa Tiongkok terus mencatat kemajuan pesat. Negara tersebut berhasil membangun stasiun luar angkasa sendiri, melakukan berbagai eksperimen ilmiah di orbit, dan menargetkan pendaratan manusia di Bulan pada 2030.****










