Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
KREDONEWS.COM-BOJONEGORO: Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bekerja sama dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mendirikan – SMA Pamong Praja – pertama di Bojonegoro. Sekolah ini telah membuka pendaftaran untuk tahun ajaran 2025/2026.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa SMA Pamong Praja merupakan inisiatif Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Ini adalah inisiasi yang pernah disampaikan Gubernur Khofifah pada periode pertama, bahwa akan melengkapi seluruh SMA boarding school atau Taruna bagi lulusan-lulusan SMP di Jawa Timur,” kata Aries di Surabaya, Selasa (25/3/2025).
Saat ini, Jatim memiliki 5 sekolah Taruna, yaitu SMA Taruna Nala, SMA Taruna Bhayangkara, SMA Taruna Angkasa, SMA Taruna Brawijaya, dan SMA Taruna Madani. Kehadiran SMA Taruna Pamong Praja melengkapi kebutuhan pendidikan berbasis kedinasan, khususnya di bidang pemerintahan.
Baca juga
Bukan Hanya Ormas, Oknum Polisi Juga Diduga Edarkan Surat Permintaan THR
Skenario Clickfix Membobol Data dan Menguras Saldo Anda, Ada Cara Mencegahnya
Proses Pendaftaran dan Kuota Siswa
Pendaftaran dibuka secara – online – mulai – 17 Maret hingga 17 April 2025 -, dengan beberapa tahap seleksi:
1. Seleksi Tahap 1 (17 Maret – 17 April 2025)
2. Seleksi Tahap 2 (19 April – 29 April 2025), meliputi:
– Verifikasi dokumen
– Tes kesehatan
– Psikotes
– Tes jasmani
“Jumlah siswa SMA Pamong Praja untuk angkatan pertama, kami akan menerima 200 siswa saja,” jelas Aries.
Dari total kuota tersebut:
– 80% (160 siswa) berasal dari Jawa Timur, dengan prioritas 50% (80 siswa) dari Bojonegoro.
– 20% (40 siswa) diperuntukkan bagi calon siswa dari luar Jatim.
Kolaborasi Pemprov Jatim dan IPDN
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan – Nota Kesepahaman (MoU) – antara – Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono – dan – Rektor IPDN Hadi Prabowo – di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (14/2/2025).
Adhy menyatakan bahwa SMA Taruna Pamong Praja bertujuan membentuk siswa berkarakter disiplin, cinta tanah air, dan berintegritas.
“Memang betul matra IPDN belum ada, padahal IPDN ini ahli di bidang pemerintahan dan pelayanan publik. Maka, ketika Bupati Bojonegoro mengusulkan, kami menyambut baik usulan tersebut,” ujarnya.
Kurikulum dan Pembinaan oleh IPDN
SMA Pamong Praja akan menerapkan sistem boarding school dengan kurikulum berbasis kepamongprajaan, meliputi:
– Pembelajaran integritas dan kedisiplinan
– Persiapan masuk sekolah kedinasan
– Penguatan wawasan kebangsaan
Rektor IPDN Hadi Prabowo menegaskan komitmennya dalam pembinaan siswa:
“Memberikan pengasuhan yang terintegrasi mengajarkan bidang keilmuan, bahasa, pengasuhan, dan tentunya cinta bangsa dan tanah air. Ini yang membedakan dengan sekolah biasa.”
Sekolah ini diharapkan menjadi jalur prestasi bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi kedinasan, termasuk IPDN.***