Menu

Mode Gelap

Headline

Satgas Pamtas Long Midang Kerja Sama dengan Masyarakat Tingkatkan Produksi Garam Gunung Krayan

badge-check


					Tentara TNI yang beretugas dalam Satgas Pamtas Long Midang di wilayah Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, meningkatkan budi daya produksi garam gunung Krayan, yang terkenal sehat dan penuh mineral. Instagram@puspentni Perbesar

Tentara TNI yang beretugas dalam Satgas Pamtas Long Midang di wilayah Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, meningkatkan budi daya produksi garam gunung Krayan, yang terkenal sehat dan penuh mineral. Instagram@puspentni

Penulis:  Mulawarman   |  Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, NUNUKAN – Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonzipur 8/SMG Pos Gabma Long Midang bersama masyarakat desa Long Midang, kecamatan Krayan, kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berkolaborasi mengolah garam gunung Krayan, salah satu potensi sumber daya alam yang melimpah di wilayah perbatasan RI-Malaysia.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Wakil Komandan Satgas (Wadansatgas) Yonzipur 8/SMG, Kapten Czi Aryo, yang melihat peluang usaha dan potensi ekonomi dari sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut.

Kapten Czi Aryo menjelaskan bahwa ide ini muncul setelah melihat potensi besar garam gunung Krayan yang memiliki kualitas unik dan cita rasa khas.

“Kami melihat bahwa garam gunung Krayan memiliki potensi besar untuk ditingkatkan dan dikembangkan. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, produk ini juga berpotensi untuk dipasarkan ke wilayah yang lebih luas karena memiliki nilai story dan kualitas yang baik,” ujarnya.

Prajurit Yon Zipur 8/ SMG yang bertugas sebagai Satgas Pamtas di Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, menambang garam gunung di Krayan dan meningkatkan produksinya. Instagram@puspentni

Dalam upaya mewujudkan ide tersebut, Kapten Czi Aryo berkoordinasi dengan Dan SSK 1 Lettu Czi Indra, Danpos Longmidang Sertu Asis serta tokoh masyarakat Desa Long Midang.

Sinergi antara TNI dan masyarakat ini menghasilkan kerja sama yang solid dalam proses pengolahan garam gunung Krayan. Masyarakat setempat memiliki pengetahuan dan pengalaman tradisional dalam mengolah garam, sementara Satgas Pamtas Yonzipur 8/SMG memberikan dukungan teknis dan logistik serta teknik dalam pengolahan yang baik agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas garam yang di peroleh.

Proses pengolahan garam gunung Krayan dilakukan secara tradisional, menjaga kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, tetapi juga melestarikan budaya dan tradisi lokal serta merupakan wisata lokal yang menarik di Krayan.

Keunggulan Garam Krayan

Para prajurit TNI yang bertugas sebagai Satgas Pamtas Long Midang di wilayah Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, berkolaborasi dengan masyarakat meningkatkan produksi garam gunung di Krayan. Instagram@puspentni

Garam gunung dari Krayan, Nunukan, memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya unik dan bernilai tinggi. Berikut adalah beberapa aspek penting mengenai garam ini:

Garam gunung Krayan mengandung berbagai mineral penting, termasuk natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan yodium (I). Penelitian menunjukkan bahwa garam ini memiliki kadar yodium yang tinggi, menjadikannya lebih sehat dibandingkan garam biasa.

Selain itu, komposisi mineralnya juga mencakup unsur-unsur seperti tembaga (Cu), seng (Zn), dan besi (Fe), yang bermanfaat bagi kesehatan.

Garam gunung Krayan dikenal memiliki cita rasa yang lebih enak dibandingkan garam laut. Rasa ini dihasilkan dari proses tradisional pembuatan garam yang melibatkan pemasakan air asin dari sumur selama berjam-jam hingga membentuk kristal. Proses ini tidak hanya menjaga rasa asli tetapi juga memberikan karakteristik unik pada garam tersebut.

Produksi garam di Krayan dilakukan secara tradisional oleh masyarakat setempat, yang telah mengelola sumur air asin ini secara turun-temurun. Masyarakat Lundayeh, sebagai pengelola utama, telah memanfaatkan sumber daya ini sejak lama, menjadikan produksi garam sebagai bagian penting dari budaya dan ekonomi lokal.

Garam gunung Krayan tidak hanya digunakan untuk konsumsi lokal tetapi juga diekspor ke Malaysia, memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat setempat. Dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan garam laut, produk ini memiliki potensi sebagai komoditas strategis.  Pemerintah daerah juga mendukung pengembangan industri garam ini dengan alokasi dana untuk fasilitas produksi.

Selain penggunaannya dalam makanan, garam gunung juga dipercaya memiliki khasiat penyembuhan untuk berbagai penyakit seperti diabetes dan hipertensi. Hal ini menambah nilai tambah bagi konsumen yang mencari alternatif sehat dalam diet.

Secara keseluruhan, garam gunung Krayan merupakan produk yang kaya akan mineral, memiliki rasa superior, dikelola secara berkelanjutan oleh masyarakat lokal, dan menawarkan potensi ekonomi yang signifikan. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Penyintas Disabilitas Tak Tampak Diakui, IRA Perkenalkan Lanyard

1 Juni 2025 - 21:13 WIB

Job Fair Dinilai Omong Kosong, Direspon oleh Wamenaker: Pecat, Sabar Ada yang Hybrid Pak

1 Juni 2025 - 20:51 WIB

Apresiasi Dedi Mulyadi terhadap Cover Tempo: Habis Mulyono, Terbitlah Mulyadi

1 Juni 2025 - 20:03 WIB

Porche Sodok Rush Hingga Terlempar ke Jalur Hijau di Tol Gempol, 7 Orang Sekeluarga Luka-luka

1 Juni 2025 - 19:10 WIB

Tiga WNI Masuk Makkah Ilegal Lewat Gurun Berasal dari Jatim, Satu Tewas

1 Juni 2025 - 19:02 WIB

Bus Pahahal Kencana Terbakar di Galis Bangkalan, Angkut Ratusan Bal Rokok

1 Juni 2025 - 18:06 WIB

17 Korban Jiwa Tambang Sirtu Cirebon, Dedi Mulyadi: Moratorium, Izin Sudah Dicabut

1 Juni 2025 - 17:44 WIB

Remaja 15 Tahun Tewas Terkena Celurit, Tawur Dua Geng Remaja di Lamongan

1 Juni 2025 - 13:19 WIB

Lebih dari 100 Jamaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi, 53 Persen Pria Lansia

1 Juni 2025 - 13:04 WIB

Trending di Headline