Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
SURABAYA, KREDONEWS.COM-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali mengingatkan pentingnya pola makan sehat. Lewat unggahan di Instagram pribadinya sepekan lalu, ia membagikan tips sarapan yang baik untuk tubuh.
Dalam video tersebut, Budi tampil santai sambil membuka obrolan, “Siapa kalau sarapan pagi, makannya itu sereal, nasi uduk, atau lontong?”
Ia menjelaskan bahwa sarapan sebaiknya tidak mengandung karbohidrat sederhana berlebihan. Jenis makanan seperti sereal dan nasi uduk bisa cepat meningkatkan kadar gula darah.
“Kalau pertama kali makan atau sarapan, jangan yang manis-manis seperti tadi tuh, sereal, nasi uduk, lontong,” ujarnya.
Sebagai gantinya, Budi menyarankan agar masyarakat memilih sumber protein saat sarapan. Ia pun menunjukkan menu pilihannya.
“Pagi ini, saya akan sarapan pagi yang sehat, yaitu telur rebus,” katanya. Menurutnya, telur kaya protein dan rendah kalori, cocok untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Ia juga mengingatkan rumus kebutuhan protein harian: 0,8 gram per kilogram berat badan.
Selain bernutrisi, telur juga ramah di kantong. “Satu telur ini cuma Rp2.500. Jadi kalau dua telur, cuma Rp5.000,” ucapnya.
Budi bahkan menyebut dirinya dikenal publik karena kampanye makan telur rebus. Ia menyadari masih ada kekhawatiran soal kolesterol.
“Kalau kita makan telur masaknya seperti ini, (digoreng) ya pasti tinggi kolesterolnya. Nah, tapi kalau dimasaknya di rebus seperti ini, ini aman,” jelasnya sambil menunjukkan telur rebus.
Ia menyebut ada penelitian yang menunjukkan konsumsi dua telur rebus per hari bisa membantu menurunkan kadar LDL.
“Ya udah, nurut aja deh. Ini makanya udah sehat, murah, cepet lagi,” tambahnya, mengajak masyarakat rutin makan telur rebus.
Ahli gizi juga menilai telur sebagai sumber protein lengkap. Kandungannya meliputi asam amino esensial, vitamin D, B12, selenium, dan kolin yang baik untuk fungsi otak.
Meski begitu, pola makan tetap perlu seimbang. Konsumsi protein, serat dari buah dan sayur, serta karbohidrat kompleks tetap penting.
Bagi yang memiliki kondisi kesehatan khusus seperti diabetes atau kolesterol tinggi, disarankan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan porsi telur yang sesuai.***











