Penulis: Satwiko Rumekso | Editor: Yobie Hadiwijaya
KREDONEWS.COM, JAKARTA-Jet Presiden Komisi Eropa terpaksa mendarat menggunakan peta kertas setelah sistem GPS rusak di bandara Bulgaria.
Pengacau GPS Rusia diduga melakukan sabotase terhadap pesawat kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen, menurut sejumlah pejabat.
Sebuah jet yang membawa Von der Leyen ke Plovdiv pada Minggu sore kehilangan semua alat bantu navigasi listrik saat mendekati bandara kota tersebut.
Insiden tersebut diperlakukan sebagai campur tangan Rusia, menurut tiga pejabat yang berbicara kepada FT.
Salah satu dari mereka mengatakan kepada surat kabar: “GPS di seluruh area bandara mati. Itu gangguan yang tak terbantahkan.”
Pilot von der Leyen berputar-putar di bandara selama satu jam sebelum memutuskan untuk mendarat menggunakan peta kertas jadul, kata pejabat itu.
GPS Bandara Plovdiv kemungkinan telah rusak akibat pengacauan dan pemalsuan.
Metode ini mendistorsi atau sepenuhnya memblokir akses ke sistem navigasi berbasis satelit, dan secara tradisional digunakan oleh militer untuk mempertahankan lokasi sensitif.
Pemerintah Uni Eropa telah memperingatkan bahwa meningkatnya kasus gangguan GPS – yang disalahkan pada Rusia – berisiko menyebabkan bencana udara besar.
Hal ini membuat pesawat komersil menjadi buta di tengah perjalanan.
Kasus gangguan GPS telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir – khususnya di Laut Baltik dan Eropa timur, dekat dengan Rusia.
Pesawat, kapal, dan warga sipil yang menggunakan perangkat GPS telah terkena dampaknya.
Von der Leyen terbang dari ibu kota Polandia, Warsawa, ke kota Bulgaria tengah untuk bertemu Perdana Menteri negara itu, Rosen Zhelyazkov, dan mengunjungi pabrik amunisi.
Dia sedang melakukan kunjungan ke negara-negara Uni Eropa di garis depan bersama Rusia untuk membahas protokol pertahanan.
Von der Leyen telah lama menjadi salah satu kritikus Putin yang paling keras.
Setelah mendarat di Bulgaria, presiden komisi tersebut mengatakan: “Putin tidak berubah, dan dia tidak akan berubah.
“Dia predator. Dia hanya bisa dikendalikan dengan pencegahan yang kuat.”
Bulgaria adalah salah satu pemasok utama peralatan militer ke Ukraina.
Industri pertahanannya yang besar menghasilkan pasokan artileri dan senjata lainnya yang kuat.
Von der Leyen meninggalkan Plovdiv dengan pesawat yang sama tanpa insiden setelah kunjungan tersebut.