Menu

Mode Gelap

Internasional

Ribuan Warga Palestina Kembali ke Gaza, Izzat al-Rishq: Ini Kekalahan Pendudukan Israel

badge-check


					Sejak Senin 27 Januari 2025, warga Palestina mulai kembali ke wilayah utara Gaza, pasca gencatan senjata dan pembebasan sandera. Instagram@kumparan Perbesar

Sejak Senin 27 Januari 2025, warga Palestina mulai kembali ke wilayah utara Gaza, pasca gencatan senjata dan pembebasan sandera. Instagram@kumparan

Penulis: Yuven Sugiarno  |  Editor: Priyo Suwarno

KREDNONEWS.COM, GAZA–  Puluhan ribu warga Palestina mulai kembali ke utara Jalur Gaza pada Senin, 27 Januari 2025, setelah Israel mencabut penutupan wilayah tersebut sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang berlaku sejak 19 Januari 2025.

Kembalinya pengungsi ini merupakan momen signifikan setelah lebih dari satu tahun konflik yang telah menyebabkan banyak kerusakan dan pengungsian massal.

Kembalinya warga Palestina ini terjadi setelah Hamas sepakat untuk melepaskan beberapa sandera Israel, termasuk seorang wanita bernama Arbel Yehud, sebagai bagian dari perjanjian yang lebih luas.
Sebelumnya, Hamas juga telah membebaskan empat tentara wanita Israel sebagai imbalan untuk pembebasan 200 tahanan Palestina.
Warga Palestina, yang sebagian besar berjalan kaki, melintasi jalan utama menuju Gaza utara.
Mereka membawa barang-barang mereka dan terlihat sangat bersemangat saat kembali ke tempat tinggal mereka meskipun banyak yang tahu bahwa rumah mereka mungkin telah hancur akibat perang.
Banyak di antara mereka telah menghabiskan waktu berbulan-bulan di tempat penampungan sementara. 
Hamas menyatakan bahwa kembalinya pengungsi ini adalah “kemenangan bagi rakyat kami” dan menunjukkan kegagalan Israel dalam rencananya untuk mengusir penduduk Gaza.
Pemimpin senior Hamas, Izzat al-Rishq, menekankan bahwa ini adalah pernyataan atas kekalahan pendudukan Israel.
Gencatan senjata ini bertujuan untuk mengakhiri salah satu perang paling mematikan antara Israel dan Hamas, yang telah menewaskan lebih dari 47.300 orang Palestina dan menyebabkan kerusakan luas di wilayah tersebut.
Perjanjian ini juga mencakup aspek kemanusiaan seperti masuknya bantuan ke Gaza.**
Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bocoran Audit, PBNU Transfer Dana Rp 4,15 Miliar kepada Dua Yayasan di Amerika

27 Desember 2025 - 22:16 WIB

Banjir Bandang Landa Balangan Kalsel, 1.466 Rumah Terendam Air Hingga Seatap

27 Desember 2025 - 21:33 WIB

Konflik Internal OPM, Sebby Sambom Berniat Mundur dari Juru Bicara TPNPB

27 Desember 2025 - 20:46 WIB

Pabrik Fraksionasi Plasma Darah Pertama Dibangun di Karawang Investasi Rp 65,4 T

27 Desember 2025 - 20:15 WIB

Truk Tronton Angkut 58 Ton Keramik Rem Blong: Sopir Selamat 4 Korban Luka Ringan

27 Desember 2025 - 17:45 WIB

57 Kendaraan Tabrakan Beruntun di Tol Kan-etsu: 10 Mobil Terbakar, Nenek 77 Tahun Tewas

27 Desember 2025 - 17:19 WIB

Jatuh di Jurang Merapi, Tim SAR Temukan Jasad Aldo Oktawijaya Jerjepit Batu Besar

27 Desember 2025 - 15:17 WIB

Mella Irawanti Kusuma Asal Tanjung Redeb, Tewas Disambar Petir Saat Mendaki Gunung Merbabu

27 Desember 2025 - 14:42 WIB

237 Guru PAI Alumni PPG di Jombang Ikuti Peningkatan Kompetensi

27 Desember 2025 - 14:13 WIB

Trending di Headline