Penulis: Tanasyafira Libas Tirani | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JAKARTA– Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa Belanda sepakat mengembalikan sekitar 30.000 artefak, fosil, dan dokumen budaya milik Indonesia yang selama ini disimpan di Belanda.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan Presiden Prabowo dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Belanda, pada 26 September 2025.
Pengembalian artefak ini dianggap sebagai itikad baik untuk memelihara hubungan baik antara Indonesia dan Belanda.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon akan menindaklanjuti dan memastikan proses pengembalian berjalan cepat. Selain itu, Ratu Máxima direncanakan berkunjung ke Indonesia pada November 2025 untuk membahas isu keuangan bersama para ahli Indonesia.
-
Fosil “Manusia Jawa” yang diambil pada masa kolonial.
-
Objek budaya dari koleksi Puputan Badung yang memiliki makna historis, spiritual, dan artistik.
-
Arca-arca bersejarah seperti Arca Singasari, Arca Ganesha, Arca Brahma, Arca Nandi, dan Bhairawa dari Candi Singosari.
-
Keris Puputan Klungkung.
-
Harta Lombok.
-
Karya seni dari Pita Maha.
-
Artefak dari Perang Puputan Badung dan Tabanan.
-
Koleksi dari Museum Rotterdam (68 objek).
Kesepakatan ini berkaitan dengan penguatan kemitraan budaya yang saling menghormati dan bagian dari proses penyembuhan serta rekonsiliasi masa lalu yang membantu melestarikan identitas bangsa Indonesia.
Foto fosil “Manusia Jawa” (Homo erectus) yang terkenal sebagai fosil manusia purba pertama yang ditemukan di Indonesia.
Fosil ini terdiri dari tulang tengkorak, gigi geraham, dan tulang paha yang ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Sangiran pada akhir abad ke-19.
Fosil ini menjadi bukti penting evolusi manusia, menunjukkan tahap peralihan bentuk antara kera dan manusia.
Fosil ini saat ini disimpan di museum di Belanda, dan sudah diumumkan akan segera dikembalikan ke Indonesia sebagai bagian dari 30.000 artefak budaya yang dipulangkan oleh Belanda ke Indonesia. **