Menu

Mode Gelap

Headline

Pecah Ban Karena Kelebihan Angin atau Kurang Angin? Ini Kata Rifat Sungkar

badge-check


					Pecah Ban Karena Kelebihan Angin atau Kurang Angin? Ini Kata Rifat Sungkar Perbesar

Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga

KREDONEWS.COM, ,JAKARTA– Pecah ban masih menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas. Menurut Rifat Helmy Sungkar yang merupakan pereli top di Indonesia, mengatakan sebagian besar insiden pecah ban justru terjadi akibat tekanan angin ban yang kurang, bukan karena kelebihan tekanan.

“Unfortunately, kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan ban meledak itu disebabkan kebanyakan dari ban yang kekurangan angin, bukan yang kelebihan angin,” jelas Rifat, dikutip dari akun pribadinya, 28 April 2024.

Ia menjelaskan bahwa ban dengan tekanan ideal memiliki kompresi yang stabil. Sementara ban yang kelebihan angin akan membuat mobil terasa lebih keras, namun masih bisa diidentifikasi dengan mudah dan tidak mudah berubah tekanannya. Sebaliknya, ban dengan tekanan kurang akan kehilangan bentuk dan tidak mampu berdiri tegak.

“Bannya nggak bisa berdiri tegak. Bannya pasti akan bengkok-bengkok sebenarnya,” ujarnya.

Kondisi tersebut menyebabkan dinding kiri dan kanan ban menjadi titik tumpu utama saat ban berputar. Akibatnya, gesekan meningkat dan menghasilkan panas. Panas ini mendorong tekanan dalam ban meningkat dengan cepat.

“Kalau dimulai dari tekanan angin yang kurang, berarti dia punya room besar untuk berkembang. Tapi karena tekanan anginnya itu panas, dia akan inflasi dalam satu titik terakhir dan boom!” tegas Rifat.

Untuk mencegah hal ini, ia mengingatkan pentingnya menjaga tekanan angin ban dalam kondisi ideal agar mobil tetap aman dan memiliki grip maksimal. Ia juga menambahkan:

“Jangan lupa juga, ban itu ada umurnya. Jadi ganti pada waktunya.”

Rekomendasi Tekanan Ban dan Umur Pemakaian

Menurut Auto2000, tekanan angin ban mobil yang ideal bervariasi tergantung jenis kendaraan:

SUV: 35–40 psi
Sedan: 30–33 psi
City Car: 30–36 psi
MPV: 33–36 psi

Selain tekanan, usia ban juga krusial. Auto2000 merekomendasikan penggantian ban setiap tiga tahun, meskipun kembangnya masih tebal. Karet ban dapat mengeras seiring waktu, yang pada akhirnya mengurangi kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Penting untuk memeriksa tekanan angin secara rutin dan mengganti ban sesuai usia pakainya guna menghindari risiko pecah ban dan memastikan keselamatan di jalan.***

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Memahami Taksonomi Bloom untuk Pembelajaran yang Lebih Baik

30 April 2025 - 05:55 WIB

Jangan Sepelekan Daun Salam, Ini Ragam Manfaat bagi Kesehatan Tubuh

29 April 2025 - 20:25 WIB

Daftar Obat Herbal Bahan Alam yan Mengandung BKO Bisa Sebabkan Gagal Ginjal

29 April 2025 - 20:09 WIB

Pantas Aura Berani Debat dengan Dedi Mulyadi, Punya Bekal Rupanya

29 April 2025 - 12:36 WIB

5 Tanda Mobil Anda Terlalu Banyak Oli

29 April 2025 - 10:43 WIB

Beras Merah Mengandung Lebih Banyak Arsenik daripada Beras Putih, Gak Bahaya Ta?

28 April 2025 - 20:41 WIB

Maroon 5 dan Lisa BLACKPINK Rilis Single Priceless, Siap Jadi Hit Baru

28 April 2025 - 20:22 WIB

Sinopsis ‘The Eternaut’, Serial Fiksi Ilmiah Terbaru Netflix Soal Salju Beracun

28 April 2025 - 20:10 WIB

Bupati Jember Gus Fawait Saksikan Masyarakat Bongkar Portal Penutup Perlintasan KA di Patrang

27 April 2025 - 20:37 WIB

Trending di Headline