Menu

Mode Gelap

Internasional

Mulai 1 Oktober 2025, ASN dan Tentara Pemerintah Amerika tak Bisa Ambil Gaji

badge-check


					Pemerintah Amerika Serikat mulai 1 Oktober 2025 melakukan shutdown atau penghentikanoperasional pemerintah  hingga Kongres AS berhasil mencapai kesepakatan anggaran dan mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara (continuing resolution/CR) atau anggaran tahunan yang baru. Foto: VoA Perbesar

Pemerintah Amerika Serikat mulai 1 Oktober 2025 melakukan shutdown atau penghentikanoperasional pemerintah hingga Kongres AS berhasil mencapai kesepakatan anggaran dan mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara (continuing resolution/CR) atau anggaran tahunan yang baru. Foto: VoA

Penulis: Jacobus E. Lato   |     Editor: Priyo Suwarno

KREDONEWS.COM, NEW YORK- Mulai 1 Oktober 2025, pemerintah Amerika Serikat resmi mengalami shutdown, yaitu penghentian sebagian besar operasional pemerintahan federal.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai menutup (shutdown) sebagian besar operasinya pada hari Rabu, karena perpecahan partisan yang mendalam sehingga menghalangi Kongres dan Gedung Putih mencapai kesepakatan pendanaan.

Dilansir dari laman Reuters Rabu, 1 Oktober 2025,  hal ini memicu kebuntuan yang panjang dan melelahkan dan dapat menyebabkan hilangnya ribuan pekerjaan federal.

Wakil Presiden JD Vance mengeluarkan peringatan yang tidak biasa tentang keselamatan udara, dengan mencatat bahwa pengatur lalu lintas udara dan personel Administrasi Keamanan Transportasi (staf penting yang bekerja selama penutupan pemerintahan) khawatir tentang keterlambatan gaji.

Shutdown terjadi karena Kongres gagal menyetujui RUU pendanaan tepat waktu akibat kebuntuan negosiasi antara Partai Demokrat dan Republik.

Shutdown ini menyebabkan sekitar 750.000 pegawai pemerintah federal yang pekerjaannya tidak esensial dirumahkan tanpa digaji. N

amun, pegawai di sektor penting seperti pengatur lalu lintas udara, penegak hukum federal, militer, serta layanan seperti jaminan sosial, Medicare, dan Medicaid tetap bekerja meski tanpa bayaran sampai ada kesepakatan anggaran.

Operasional yang dimatikan meliputi sebagian besar layanan administratif dan beberapa layanan publik non-esensial.

Contohnya adalah penutupan taman nasional, penundaan pemeliharaan lahan, dan potensi gangguan pada transportasi udara karena kekurangan staf.

Shutdown ini juga berdampak pada tidak dibayarnya gaji pegawai federal yang tidak esensial dan menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan pelayanan publik.

Risiko dan dampak shutdown pemerintah Amerika Serikat 2025 ini cukup serius dan mencakup berbagai aspek sebagai berikut:
  1. Dampak pada pegawai pemerintah:

    • Sekitar 750.000 hingga 900.000 pegawai federal yang dianggap non-esensial dirumahkan tanpa menerima gaji selama shutdown berlangsung.

    • Sekitar 2 juta personel militer dan Garda Nasional tetap bekerja tanpa dibayar sementara.

    • Ada ancaman pemutusan hubungan kerja massal (reductions in force), yang sebelumnya jarang terjadi saat shutdown, sehingga banyak keluarga pegawai pemerintah berisiko kesulitan finansial.

  2. Dampak pada layanan publik:

    • Banyak layanan non-esensial dihentikan termasuk penutupan taman nasional, museum, penjagaan keamanan pangan, dan program bantuan sosial seperti bantuan pangan dan prasekolah.

    • Layanan publik penting seperti pengendalian lalu lintas udara tetap berjalan, tapi petugasnya bekerja tanpa gaji. Pengalaman shutdown 2018-2019 menunjukkan adanya peningkatan cuti tak resmi yang menyebabkan gangguan pelayanan.

    • Layanan paspor dan imigrasi melambat, berdampak pada mobilitas warga.

  3. Dampak ekonomi:

    • Setiap minggu shutdown diperkirakan dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,1 hingga 0,2 poin persentase.

    • Kerugian ekonomi permanen dapat terjadi, seperti saat shutdown sebelumnya tahun 2018-2019 yang menyebabkan kerugian sekitar 3 miliar dolar AS yang tidak pulih.

    • Penundaan rilis data ekonomi resmi mengganggu pelaku usaha dan investor dalam mengambil keputusan.

  4. Dampak sosial dan kehidupan sehari-hari:

    • Ketidakpastian finansial pegawai pemerintah meningkatkan tekanan psikologis dan sosial.

    • Gangguan layanan publik mempengaruhi berbagai sektor mulai dari pariwisata hingga layanan kesehatan administrasi.

Secara keseluruhan, shutdown ini menimbulkan risiko signifikan yang memengaruhi stabilitas ekonomi, pelayanan publik, dan kesejahteraan jutaan warga serta pegawai federal Amerika Serikat. **

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Produk UMKM Jombang Mejeng Ajang Jatim Fest, Yuliati: Laku Rp 75 Juta/ Hari

2 Oktober 2025 - 21:29 WIB

Alat Berat Mulai Bongkar Reruntuhan Bangunan Pondok Al Khoziny Buduran

2 Oktober 2025 - 20:20 WIB

Bupati Warsubi Pantau Langsung MBG di SMPN 1 Sumobito: Harus Tepat Sasaran

2 Oktober 2025 - 15:52 WIB

SMP Al Furqon Gelar Karya Assesmen 2025: Ada Batik BadongO dan Robotik

2 Oktober 2025 - 15:24 WIB

Kasus Dua Vs Satu, Jaksa Ajukan Tuntutan Hukum 5 Tahun Penjara di PN Mojokerto

2 Oktober 2025 - 14:43 WIB

Punya Kekayaan Rp 242 M, KPK Tahan Mantan Dirut PT PGN Hendi Prio Santoso

2 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Masih Misterius Penyebab Kebakaran di Kilang Pertamina Dumai, 1 Oktober 2025

2 Oktober 2025 - 12:38 WIB

Realisasi Rp 37.9 T, DPMPTSP Gresik Raih Juara I Investasi Award dari Gubernur

2 Oktober 2025 - 11:47 WIB

Gempa Magnetudo 6.9 Hantam Cebu Philipina: Tercatat 69 Orang Tewas

2 Oktober 2025 - 11:23 WIB

Trending di Headline