Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, TANGERANG– Muhammad Hisyam, 13, di ruang kelas SMPN 19 Tangerang Selatan, Jawa barat, setelah mendapat perawatan selama 21 hari di RS Fatmawati –sebelumnya dirawat di RS Swasta Tangerang– akhirnya meninggal dunia, akibat menjadi korban perundungan berat
Keluarga Hisyam, yang didampingi kuasa hukum Alvian Adji Nugroho, menyatakan sedang menuju rumah sakit untuk menjemput jenazah, Minggu, 16 November 2025.
Peristiwa perundungan terjadi pada 20 Oktober 2025. Hisyam dipukul menggunakan bangku besi oleh teman sekelasnya di ruang kelas menjelang jam istirahat.
Kondisi Hisyam memburuk sehari setelah kejadian, sehingga ia mendapat perawatan di rumah sakit swasta di Tangerang Selatan sebelum dirujuk ke RS Fatmawati untuk perawatan lebih lanjut.
Keluarga mengungkapkan bahwa Hisyam sudah beberapa kali mengalami kekerasan, mulai dari dipukul hingga ditendang oleh teman-temannya. Namun, baru pada 21 Oktober, ketika rasa sakit di kepalanya semakin parah, Hisyam berani menceritakan penderitaannya kepada keluarga.
Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Tangerang Selatan menyampaikan telah mengadakan mediasi dengan mempertemukan kedua orang tua, baik korban maupun pelaku.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni, menyatakan, “Mediasi sudah dilakukan. Orang tua korban dan pelaku juga sudah bertemu bersama pihak sekolah.”
Pelaku diduga berinisial RI, yang merupakan teman sekelas Hisyam dan diduga melakukan pemukulan dengan kursi besi pada 20 Oktober 2025. Proses mediasi antara keluarga korban dan pelaku juga telah dilakukan oleh pihak sekolah sebelum Hisyam meninggal dunia setelah dirawat sekitar satu pekan di RS Fatmawati.
Berikut kronologi:
-
Pada 20 Oktober 2025, Hisyam dipukul menggunakan bangku besi di bagian kepala oleh teman sebangkunya berinisial RI di ruang kelas menjelang jam istirahat.
-
Setelah kejadian pemukulan, kondisi kesehatan Hisyam memburuk, terutama mengalami gangguan penglihatan dan saraf.
-
Hisyam dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Tangsel, kemudian dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan, dan dirawat selama sekitar satu pekan.
-
Keluarga mengungkapkan bahwa Hisyam sudah mengalami kekerasan fisik beberapa kali sebelumnya, mulai dari dipukul hingga ditendang, namun baru berani bercerita setelah rasa sakit di kepalanya memburuk pada 21 Oktober 2025.
-
Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Tangerang Selatan telah melakukan mediasi dengan mempertemukan orang tua korban dan pelaku.
-
Pada Minggu, 16 November 2025 pagi, Hisyam meninggal dunia di RS Fatmawati setelah seminggu menjalani perawatan.
-
Keluarga yang didampingi kuasa hukum Alvian Adji Nugroho menyatakan sedang menuju RS untuk menjemput jenazah Hisyam.
Polisi telah memeriksa enam saksi termasuk guru terkait kasus ini, dan pelaku diduga adalah teman sebangku berinisial RI, namun belum ada pengumuman resmi tentang penetapan tersangka.**







