Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, IRAK- Di Irak utara, para arkeolog menemukan sebuah Lamassu berusia 2.700 tahun—patung banteng bersayap dengan kepala manusia– diukir dari satu blok batu kapur raksasa.
Patung seberat 18 ton ini berasal dari masa pemerintahan Raja Sargon II (722–705 SM) dan pernah berdiri megah di gerbang ibu kota Dur-Sharrukin (sekarang Khorsabad), yang dibangun sekitar tahun 713 SM sebagai simbol kekuatan kekaisaran.
Lamassu bukan sekadar hiasan biasa. Dalam kepercayaan orang Assyria, makhluk hibrida ini merupakan dewa pelindung yang memadukan kecerdasan manusia, kekuatan banteng atau singa, serta sayap makhluk ilahi.
Diposisikan di pintu masuk istana, Lamassu berfungsi menjaga dari segala kejahatan sekaligus melambangkan kekuasaan sang raja, berukuran 3,8×3,9 meter, Lamassu ini adalah salah satu yang terbesar yang pernah ditemukan.
Meskipun kepalanya hilang dari situs penemuan, bagian tersebut tidak benar-benar lenyap—kepala tersebut berhasil diselamatkan dari tangan para penyelundup pada 1990-an dan kini tersimpan rapi di Museum Irak di Baghdad.
Dengan ditemukannya kembali tubuh patung yang masif ini, para ilmuwan optimis dapat menyatukan kedua bagian tersebut untuk pertama kali setelah berabad-abad terpisah.
Meskipun ibu kota Dur-Sharrukin hanya bertahan singkat setelah kematian Sargon II pada 705 SM dan kekuasaan beralih ke Nineveh di bawah penerusnya, penemuan ini menghadirkan kembali napas sejarah Assyria yang singkat namun penuh kekuatan.
Kini kita mendapat kesempatan langka untuk berdiri di hadapan salah satu penjaga kuno yang paling mengagumkan dan megah. **