Penulis: Arief Hendro Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
KREDONEWS.COM, JOMBANG- Dalam Minggu I bulan Juli 2025, di kabupaten Jombang, terjadi dua kali insiden kebakaran, tanpa korban jiwa maupun luka yang menyebabkan kerugian material hingga Rp 700 juta, terjadi pada kandang ayam desa Ngusikan, 2 Juli 2025, dan kebakaran sebuah warung di Diwek,

Pertama terjadi 2 Juli 2025, kebakaran menimpa sebuah kandang ayam milik Galang Bagus (40 tahun) Ngusikan, Kecamatan Ngusikan. Lokasi kandang ayam yang terbakar di Dusun Jinggring, Desa/Kecamatan Ngusikan, Jombang.
Kebakaran tidak ada korban jiwa maupun luka. Kandang ayam seluas 400 meter persegi ludes, mengakibatkan kematian 10.500 ekor anak ayam berusia seminggu. Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp600 juta.
Api diduga berasal dari korsleting listrik. Petugas pemadam kebakaran dari Pos Damkar Ploso berhasil memadamkan api setelah berjuang lebih dari dua jam. Tidak ada korban jiwa manusia dalam kejadian ini.
Kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 03.45 WIB oleh seorang karyawan yang melihat kepulan asap tebal dari dalam kandang.
Upaya pemadaman awal dengan alat seadanya gagal karena api sudah membesar. Pemilik kandang kemudian melaporkan kejadian ke Pos Damkar Jombang, dan petugas dari Pos Damkar Ploso segera menuju lokasi. Proses pemadaman berlangsung selama lebih dari dua jam dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.30-07.30 WIB.
Penyebab kebakaran diduga kuat berasal dari korsleting listrik di area kandang ayam, berdasarkan keterangan saksi dan hasil investigasi awal tim pemadam kebakaran.

Jumat sore, 4 Juli 2025 sore, terjadi kebakaran melanda dua warung di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang. warung makan milik Arifin dan warung jamu tradisional milik Siyono. Foto: istimewa
Dua Warung
Si Jagi Merah kembali mengamuk pada Jumat sore 4 Juli 2025, menimpa dua buah warung di Desa Bandung, Kecamatan Diwek. Kedua warung tersebut berdiri berdampingan di lahan milik Zainul Qomarudin, SH. Api pertama kali muncul dari dapur warung makan milik Arifin saat pemilik tidak berada di tempat, kemudian merembet ke warung jamu milik Siyono hingga kedua bangunan ludes terbakar. Diperkirakan kerugian akibat kebaaran warung itu mencapai Rp 100 juta.
Kepala Damkar Ploso, Syamsul Bahri, memberikan mengatakan bahwa kebakaran kandang ayam di Ngusikan dan kebakaran dua warung di Diwek dengan menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menangani kebakaran.
Ia menyatakan bahwa petugas dari Pos Damkar Ploso segera dikerahkan setelah menerima laporan dan berhasil memadamkan api setelah berjuang beberapa jam, meskipun kebakaran menyebabkan kerugian besar, terutama pada kandang ayam yang menghanguskan 10.500 ekor anak ayam.
Syamsul Bahri juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh korsleting listrik atau kelalaian saat menggunakan peralatan listrik, serta pentingnya proteksi kebakaran di usaha kecil seperti warung agar kejadian serupa tidak terulang.
Secara umum, komentar Kepala Damkar Ploso menyoroti dedikasi petugas dalam penanganan kebakaran dan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapan menghadapi risiko kebakaran di lingkungan masing-masing. **